Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Sebut Ada 356 Hoaks Sepanjang Februari 2019

Kompas.com - 05/03/2019, 17:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merilis informasi hoaks yang muncul selama Februari 2019. Terdapat 356 informasi yag diklarifikasi sebagai hoaks sepanjang 28 hari itu.

Sementara, sejumlah informasi itu juga tersebar dalam berbagai bidang, seperti politik, kesehatan, hingga isu bencana.

Tak hanya itu, Kemenkominfo juga menyertakan sumber informasi yang digunakan dalam proses verifikasi di bawah setiap informasi yang disebutkan.

Dari 356 isu-isu hoaks yang beredar, Kominfo merangkumnya menjadi hoaks yang beredar mulai 1-28 Fberuari 2019. Setidaknya ada 10 hingga 16 hoaks yang terangkum dalam sehari.

Sejumlah hoaks tentang politik menjadi yang paling dominan dalam 356 hoaks pada Februari 2019 ini. Karena dalam sehari isu hoaks politik ini muncul sekitar 5 hingga 6 isu jika dibandingkan dengan topik mengenai kesehatan dan bencana.

Beberapa hoaks politik yang muncul, seperti "Nissa Sabyan Mendukung Prabowo-Sandi karena Uang", "UU DWI KEWARGANEGARAAN RI Warga RRC bisa Ikut mencoblos dalam Pemilu", "Jokowi tanya cita-cita, siswa SD Bilang Ingin Prabowo Menang", dan lainnya.

Baca juga: Menkominfo: Baru Awal Tahun 2019, Hoaks Sudah Meningkat Tajam

Selain itu, ada juga isu kesehatan yang menjadi misinformasi karena kabar yang tidak benar.

Sejumlah isu kesehatan yang tergolong hoaks dalam Februari, yakni "jus kacang panjang dan tomat dapat menyembuhkan diabetes", "permen susu mengandung narkoba", "daun teh Tiek Kwan Im mengandung obat bius", "ada besi tipis di dalam obat", "pesan berantai wanita meninggal setelah makan mi goreng mengandung arsenik", dan lainnya.

Isu kesehatan ini juga kerap menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Sementara, untuk isu bencana juga sempat beberapa kali beredar di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp. Misalnya, adanya pesan yang menginformasikan gempa bermagnitudo 7,6 di dasar Laut Siberut di kedalaman 10 km dan di bawah Laut Mentawai pada 6 Februari 2019.

Ada juga informasi hoaks bencana yang beredar pada 16 Februari 2019 mengenai gempa di wilayah pesisir Malang Selatan yang terjadi pada pukul 22.30-23.59 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com