Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: NU Terdepan Mencegah Siapapun yang Ingin Mengganti Dasar Negara...

Kompas.com - 27/02/2019, 18:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU) yang berkontribusi besar dalam hal merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi ketika berpidato di acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).

"Sejarah membuktikan, NU selalu berada di garis terdepan. Bukan saja untuk merebut kemerdekaan. Tapi juga dalam menjaga keutuhan NKRI. Hubul wathan minal iman," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: NU Berkontribusi Besar dalam Perjuangan dan Menjaga NKRI

"NU juga selalu menjadi yang terdepan untuk mencegah siapapun yang ingin mengganti dasar negara kita, Pancasila, yang mencoba mempertentangkan Pancasila dengan Islam," lanjut dia.

Jokowi menambahkan, bagi NU, Pancasila merupakan solusi persoalan kebangsaan yang telah menjadi konsensus berbangsa dan bernegara semenjak Indonesia meraih kemerdekaan.

"Indonesia adalah negara kesepakatan yang membawa kita mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," lanjut dia.

Baca juga: Buka Munas Alim Ulama dan Konbes NU, Jokowi Ceritakan Konflik di Afganistan

Presiden Jokowi sekaligus membuka Munas serta Konbes NU 2019 pada penghujung pidato.

Turut hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Hadir pula Ketua Umum PBNU Kiai Haji Said Agil Siradj dan Mustasyar NU Kiai Haji Ma'ruf Amin.

Kompas TV Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar musyawarah nasional alim ulama dan konferensi besar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat. Acara ini akan membahas masalah sosial yang tengah terjadi di masyarakat. Acara akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. PBNU menegaskan acara ini tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2019, karena sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PBNU, Munas, dan Konbes digelar dua kali dalam satu periode lima tahun kepemimpinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com