Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Rekan Terduga Teroris yang Ditangkap Saat Razia Lalu Lintas Masih Buron

Kompas.com - 22/02/2019, 20:25 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengejar tiga orang yang diduga terkait dengan kelompok teroris. Ketiganya merupakan rekan dari terduga teroris anggota Jamaah Anshor Daulah (JAD) berinisial TWA alias A alias AH, masih berstatus buron.

Sebelumnya, TWA ditangkap saat razia lalu lintas di daerah Kertosari, Temanggung, pada 14 Februari 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa TWA dan rekannya berencana menjalankan teror di Yogyakarta.

"Dari pengakuan dia, ada tiga orang yang membantu untuk melakukan penyerangan atau amaliyah kepada anggota Polri, mengambil senjatanya," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2019).

Baca juga: Ini Kronologi Penangkapan Terduga Teroris Kelompok JAD saat Razia Lalu Lintas

"Tiga orang ini masih dalam pengejaran Densus 88, yang jelas sel tidur sudah dimonitor dan diprofil," lanjut dia.

Dedi menuturkan aparat juga sudah melakukan penggeledahan di rumah indekos TWA, tak lama setelah ditangkap.

Kendati demikian, ia belum dapat mengungkapkan hasil penggeledahan lantaran masih terkait dengan proses pengembangan untuk tersangka lainnya.

"Belum, hasilnya nanti akan disampaikan karena masih terkait dengan beberapa tersangka lainnya yang masih dikembangkan," ungkapnya.

Sebelumnya, Polri menangkap TWA alias A alias AH di daerah Kertosari, Temanggung, pada 14 Februari 2019.

TWA sebelumnya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). TWA ditangkap saat kepolisian sedang melakukan razia lalu lintas di daerah tersebut.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap Saat Razia Lalu Lintas Rencanakan Teror di Yogyakarta

Menurut keterangan polisi, TWA pernah dideportasi dari Filipina saat akan mengikuti latihan militer bersama Adi Jihadi dan kawan-kawan.

Menurut polisi, Adi Jihadi berperan menyalurkan dana untuk peledakan bom Thamrin.

Kemudian, pada Oktober 2016 TWA mengikuti pelatihan paramiliter di daerah Anyer dengan Adi Jihadi cs. Mereka dilatih oleh Nanang Kosim, terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror di Cilegon pada 2017.

Polisi mencatat TWA bersama beberapa rekan pernah merencanakan aksi teror dengan modus operandi melakukan penembakan terhadap anggota Polri.

Kompas TV Hingga saat ini belum ada kepatian mengenai siapa identitas pelaku bom bunuh diri di Sulu, Filipina, beberapa hari lalu. Meski demikian, otoritas Filipina meyakini adanya keterlibatan Warga Negara Indonesia dalam insiden yang menewaskan 23 orang. Namun, hingga kini belum ada hasil uji DNA dan rekaman CCTV di lokasi ledakan yang menyatakan kedua pelaku adalah WNI.<br /> <br /> Lalu, seberapa besar keterlibatan WNI dalam insiden bom di Filipina ini? Apa yang melandasi keyakinan otoritas Filipina bahwa ada keterlibatan WNI? Simak dialognya bersama Analis Intelijen dan Terorisme Universitas Indonesia, Ridlwan Habib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com