Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Kampanye Isu Lingkungan Hidup Jelang Debat Kedua Capres

Kompas.com - 15/02/2019, 04:35 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Yayasan Satu Dunia Firdaus Cahyadi menilai kedua calon presiden yang berkontestasi pada Pilpres 2019 belum memiliki perhatian pada isu lingkungan hidup.

Hal ini patut disayangkan, sebab isu lingkungan hidup akan menjadi salah satu tema yang akan diangkat pada debat kedua, Minggu (17/2/2019) mendatang. Di sisi lain, saat ini krisis ekologi telah terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Firdaus menuturkan, tim sukses masing-masing capres tidak banyak mengangkat isu lingkungan hidup dalam kampanye mereka di media sosial.

Menurut data dari www.iklancapres.id, sejak awal kampanye hingga akhir bulan Januari 2019, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya mengangkat isu lingkungan hidup sebanyak 15 kali.

Baca juga: Anisha Dasuki Prediksi Isu Lingkungan Akan Jadi Perhatian di Debat Kedua

“Bandingkan dengan isu ekonomi yang diangkat pasangan capres 01 yang sudah mencapai 233 kali," ujar Firdaus melalui keterangan tertulisnya, Kamis (14/2/2019).

Hal yang sama, juga terjadi pada pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Firdaus mengatakan, sejak awal masa kampanye, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya 11 kali mengangkat isu lingkungan hidup dalam kampanye mereka.

"Sementara, pasangan capres 02 telah mengangkat isu ekonomi dalam kampanye mereka sebanyak 340 kali," kata Firdaus.

Jika ditelisik lebih jauh, lanjut Firdaus, konten kampanye isu ekonomi yang ditawarkan oleh kedua kubu juga tidak memiliki prespektif ekologis.

Baca juga: Moeldoko Prediksi Debat Kedua Lebih Seru Dibandingkan Debat Pertama

Sebagian konten kampanye isu ekonomi mereka menggunakan paradigma yang sama, yaitu pertumbuhan ekonomi dengan cara menarik investasi sebanyak mungkin.

"Padahal, kolapsnya Pulau Jawa dan pulau-pulau besar lainnya justru disebabkan oleh laju investasi yang tak terkendali sehingga menyebabkan kehancuran alam," tutur Firdaus.

Dengam minimnya isu lingkungan hidup yang diangkat dalam kampanye, Firdaus khawatir debat kedua justru akan semakin tidak mencerdaskan publik secara politik.

“Untuk mencegah pembodohan politik di debat kedua terkait lingkungan hidup, sudah seharusnya para capres saling membuka jejak ekologi masing-masing, termasuk para penjahat lingkungan hidup di lingkaran mereka,” ucapnya.

Debat kedua pilpres yang digelar Minggu (17/2/2019) akan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Peserta debat adalah calon presiden.

Debat diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta dan disiarkan oleh empat stasiun televisi, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com