Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Banyak Lubang yang Buat Indonesia Jadi Tujuan Penjualan Narkoba

Kompas.com - 28/01/2019, 20:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pada Senin (28/1/2019), bertemu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko.

Wiranto mengatakan bahwa pertemuan membahas rapat koordinasi penanggulangan narkotika yang rencananya akan diselenggarakan pada 31 Januari 2019 mendatang.

"Kepala BNN menghadap saya, melaporkan perkembangan sekarang ini. Akan dilaksanakan suatu rapat koordinasi khusus tanggal 31 Januari dengan semua pemangku kepentingan sehingga semua sinergi," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Rapat koordinasi itu akan membahas celah yang masih ada dalam hal penanggulangan tindak pidana narkoba.

Baca juga: Pangakuan Otak Pelaku Pembunuhan IA: Korban Ambil Narkoba tetapi Uang Tak Disetor

"Masih banyak lubang-lubang yang membuat Indonesia ini menjadi salah satu tujuan penjualan narkoba dari luar negeri. Kita sudah melakukan langkah-langkah, tapi masih ada lubang-lubang yang harus kita tutup lagi," ujar Wiranto.

"Nah, itu kita melaksanakan suatu rapat koordinasi. Akan kita undang pemangku kebijakan yang menyangkut masalah ini," lanjut dia.

Lubang yang dimaksud, menurut Wiranto, bisa masalah daerah masuknya barang haram tersebut, bisa juga masalah kendala regulasi dan teknis. Dalam rapat tersebut, Wiranto ingin meminta masukan dari seluruh institusi yang hadir.

Dalam kesempatan lain, Wiranto meminta TNI dan Polri lebih banyak bertugas di wilayah-wilayah perbatasan.

Baca juga: Soal Lab Sekolah Jadi Gudang Narkoba, Disdik DKI Akan Panggil Kepsek

"Jangan numpuk di Jawa. Jangan ragu- ragu teman-teman TNI dan Polri untuk bertugas di wilayah perbatasan, jangan bercokol di Pulau Jawa saja," kata Wiranto saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian dan Pembangunan Perbatasan Negara Tahun 2019 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

TNI serta Polri, lanjut Wiranto, bertugas mengisi kekuatan untuk mengawasi dan mengamankan wilayah perbatasan yang saat ini masih rapuh. Menurut dia, kerapuhan wilayah perbatasan menjadi celah masuknya narkoba, teroris, pengungsi ilegal, dan ancaman lainnya.

"Intinya bahwa membangun di perbatasan sangat dibutuhkan. Kalau enggak TNI dan Polri tidak menguatkan wilayah, kita akan kerepotan. Badan Narkotika Nasional (BNN) bolak-balik ke saya melaporkan temuan narkoba, kemudian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal adanya teroris yang masuk lewat wilayah perbatasan, itu contoh ancaman yang perlu diantisipasi," papar Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com