Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Kenapa Ya, Perempuan Indonesia Tidak Mau Jadi seperti Saya?

Kompas.com - 23/01/2019, 19:32 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung peranan perempuan dalam kontestasi pemilu yang dinilainya masih kurang.

Ia bertanya-tanya, mengapa belum ada perempuan yang mau maju menjadi presiden seperti dirinya.

"Saya bilang, kenapa ya perempuan Indonesia tidak mau menjadi seperti saya? ukan maksudnya mau menyombongkan diri, tetapi sampai hari ini saya the only one the president of Indonesia yang perempuan," ujar Megawati saat perayaan ulang tahunnya yang ke-72, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Baca juga: Megawati: Katanya Bu Mega Nenek-nenek, tetapi Milenial Juga Ya...

Tamu undangan yang hadir bertepuk tangan mendengar pernyataan Mega.

Melihat respons ini, Mega mengatakan, yang dia harapkan para perempuan bisa mengikuti jejaknya menjadi pemimpin negara.

Mega kemudian menyinggung buku berjudul "The Brave Lady" yang berisi testimoni tentang dirinya dari para mantan menteri Kabinet Gotong Royong.

Buku itu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengikuti jejaknya.

Baca juga: Jokowi: Ibu Megawati Ulang Tahun yang ke-71 Plus 1...

"Nanti ada buku yang akan diberikan juga itu testimoni Kabinet Gotong Royong saya, itu menteri-menterinya," kata dia.

HUT ke-72 Megawati dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Beberapa mantan menteri yang dulu tergabung dalam Kabinet Gotong Royong juga hadir.

Mereka bahkan ikut meluncurkan buku berjudul "The Brave Lady" tentang Megawati.

Ulang tahun Megawati dirayakan dengan penampilan seni ratusan anak muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com