Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Menteri Perempuan Tak Berpihak ke Rakyat, Jokowi Bantah

Kompas.com - 17/01/2019, 23:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ajang debat pertama Pilpres 2019 dimanfaatkan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, untuk mengkritik kinerja Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo.

Secara khusus, Prabowo menyinggung tentang menteri perempuan dalam Kabinet Kerja.

"Yang kita masalahkan adalah kebijakan. Jangan hanya perempuan diangkat kita bangga. Tapi perempuan cakap pro rakyat. Dan tidak perempuan yang mengambil kebijakan merugikan rakyat," kata Prabowo dalam debat yang berlangsung Kamis (17/1/2019) malam.

Pernyataan ini keluar dari mulut Ketua Umum Partai Gerindra ini, saat disinggung Jokowi soal posisi strategis di partainya yang semuanya diduduki oleh kaum laki-laki, tidak ada perempuan.

"Saya tidak akan membanggakan hanya karena dia perempuan. Kalau dia perempuan tapi tak bela rakyatnya sendiri ya saya kira tidak perlu dibanggakan," ujar Prabowo.

Jokowi pun membela sembilan menteri yang pernah dan masih ada di  kabinetnya. Ia menyebutkan beberapa menteri sebagai contohnya.

Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Saya mengakui ini adalah perjuangan, kita belum puas. Tapi kami buka peluang sebesar-besarnya emak-emak, perempuan. Sekarang pendukung kita yang paling keras adalah emak-emak," kata Jokowi.

Ia juga mengemukakan tentang panitia seleksi KPK yang pernah ia buat semuanya terdiri dari perempuan.

"Saya juga pernah membentuk Pansel KPK, terdiri dari sembilan orang yang semuanya perempuan. Mereka bisa memilih komisioner yang paling baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com