Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Aturan Tumpang Tindih, Prabowo-Sandi Gandeng Pakar, Jokowi-Ma'ruf Bentuk Pusat Legislasi

Kompas.com - 17/01/2019, 21:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Jessi Carina,
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan rencananya untuk membenahi masalah aturan yang tumpang tindih di pemerintah pusat dan daerah.

Prabowo akan memberdayakan Badan Pembinaan Hukum Nasional dengan bantuan pakar hukum.

"Kami perkuat dengan pakar hukum terbaik untuk sinkronisasi, penyelarasan sehingga Undang-Undang di pusat tidak bertabrakan dengan di daerah," ujar Prabowo di Hotel Bidakara, Kamis (17/1/2019).

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menambahkan, pekerjan besar ini juga harus berada di bawah komando presiden. Kata dia, harmonisasi aturan ini untuk memberikan kepastian hukum untuk semua lapisan masyarakat.

"Ägar memberi keadilan bukan hanya untuk orang kaya tetapi juga seluruh lapisan masyarakat,"kata Sandiaga.

Dibantah Jokowi

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban Prabowo-Sandiaga.

Jokowi menyampaikan perbedaan pendapatnya dalam persoalan ini. Jokowi mengatakan fungsi BPHN dan lembaga lain akan diperkuat dengan lembaga Pusat Legislasi Nasional.

"Kita gabungkan Pusat Legislasi Nasional sehingga kontrol langsung oleh presiden satu pintu agar tidak tumpang tindih,"kata Jokowi.

Nantinya, peraturan daerah yang dibuat DPRD juga harus dikonsultasikan ke Pusat Legislasi Nasional ini. Hal ini untuk menjamin tidak ada aturan yang tumpang tindih.

Kompas TV Debat perdana Capres-Cawapres diyakini memegang peran penting dibandingkan periode pemilu-pemilu sebelumnya. Selain dinantikan masyarakat, debat perdana juga dapat menjadi ajang untuk menggiring suara mengambang atau Swing Voters maupun mereka yang belum menentukan pilihan.<br /> <br /> Hal itu akan dibahas bersama Wasekjen DPP PAN, Faldo Maldini,<br /> ketua DPP PSI, Tsamara Amany dan pengamat politik UNAIR, Airlangga Pribadi Kusman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com