Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Sebut Jokowi-Ma'ruf Gelar Simulasi Debat Bersama Ahli "Public Speaking"

Kompas.com - 16/01/2019, 17:20 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengatakan, ada persiapan teknis yang dilakukan Jokowi-Ma'ruf untuk menghadapi debat perdana.

Persiapan teknis salah satunya adalah simulasi kecil yang dilakukan bersama para ahli public speaking. Para ahli tersebut antara lain mantan presenter televisi yang juga anggota Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf. 

"Saya kira itu sudah beberapa kali dilakukan, yang jelas sudah lebih dari dua kali lah," ujar Arsul di Gedung DPR, Rabu (16/1/2019).

Dalam simulasi kecil itu, Jokowi-Ma'ruf diberi pertanyaan dan menjawab dalam durasi yang sudah ditentukan. Ada juga lawan debat yang berperan sebagai Prabowo dan Sandiaga dalam simulasi ini.

Dari simulasi itu, kata Arsul, hal yang menjadi perhatian adalah manajemen waktu Ma'ruf Amin saat menjawab pertanyaan.

Baca juga: Partai Pendukung Usul Maruf Amin Masukkan Perspektif Agama dalam Debat

Berbeda dengan Jokowi yang dinilai sudah lebih berpengalaman berdebat, Ma'ruf terus dilatih agar bisa menyampaikan jawaban dalam waktu yang terbatas.  

"Ini waktunya pendek, tetapi key point harus bisa tersampaikan," kata dia.

Untuk materi debat, persiapan Jokowi-Ma'ruf dilakukan bersama para tim sukses lainnya. Pada pertemuan tadi malam misalnya, Jokowi meminta pendapat ketua umum mengenai jawaban yang dia siapkan atas pertanyaan tertentu.

Baca juga: Sekjen PDI-P Yakin dengan Kemampuan Maruf Amin dalam Debat Perdana

Arsul optimistis Jokowi akan memberikan jawaban-jawaban hebat dalam debat nanti. Begitu juga dengan Ma'ruf Amin.

Arsul mengatakan Ma'ruf sudah siap karena sudah terbiasa menghadapi debat di luar kontestasi pemilu.

"Kalau persiapan Pak Kiai Ma'ruf debat itu, beliau ini kan okoh NU. NU itu tiap minggu kita ada acara halaqah. Perdebatan tentang kitab kuning yaitu berbagi pendapat-pendapat. Jadi ya sangat siap sekali," kata Arsul.

Kompas TV Yang satu menyampaikan visi-misinya dengan santai dalam suasana akrab. Itu kesan dari penyampaian visi misi Joko Widodo. Sementara Prabowo Subianto, dalam pidato penyampaian visi misinya, menampilkan kesan tegas dan menggebu-gebu.<br /> <br /> Nah, apakah cara atau gaya komunikasi yang berbedaini menggambarkan gaya komunikasi dan penyampaiankeduanyadalam debat capres-cawapres pertama Kamis 17 Januari 2019?<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com