Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Da'i Aceh Usul Tes Baca Al Quran untuk Paslon, Ini Respons KPU

Kompas.com - 16/01/2019, 12:54 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Da'i Aceh mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Kedatangan mereka adalah untuk berdiskusi dengan KPU terkait usulan tes baca Alquran capres-cawapres Pemilu 2019.

Menurut Ketua Ikatan Da'i Aceh Tgk Marsyuddin Ishak, pihaknya meminta banyak masukan dan pertimbangan dari KPU mengenai wacana tersebut.

"Terkait wacana yang kita inisiasi kemarin, tes baca Alquran untuk kedua pasangan calon presiden dan cawapres kita. Alhamdulillah KPU menyambut kami dengan baik, kami tadi diskusi banyak," kata Marsyudin di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: Soal Tantangan Tes Baca Al Quran, Ini Jawaban Jokowi

Menurut Marsyudin, KPU pada dasarnya mendukung usulan pihaknya, tetapi tak bisa memfasilitasi lebih lanjut karena tak ada undang-undang yang memerintahkan lembaga penyelenggara pemilu menggelar tes baca Alquran.

Meski demikian, Mursyidin mengaku pihaknya siap menggelar tes baca Alquran jika kedua pasangan capres-cawapres bersedia hadir.

"Terkait jadi atau tidak kita tunggu kedua jawaban dari pasangan capres. Kalau memang keduanya mau ikut, ya, bismillah kita adakan. Insyaallah," ujar dia.

Baca juga: Politisi Gerindra Pertanyakan Sanksi bagi Capres yang Tak Lulus Tes Baca Al Quran

Sementara itu, KPU menyambut baik kedatangan perwakilan Ikatan Da'i Aceh. Menurut Komisioner KPU Wahyu Setiawan, pihaknya menghormati usulan mereka sebagai bentuk aspirasi dan harapan masyarakat Aceh.

Namun demikian, Wahyu menegaskan bahwa pihaknya tak bisa memfasilitasi usulan tersebut lantaran dalam Undang-undang Pemilu tidak diatur kewenangan bagi penyelenggara pemilu untuk menggelar tes baca kitab suci untuk kandidat capres cawapres.

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tidak disyaratkan atau tidak diwajibkan bagi calon presiden dan cawapres untuk mengikuti uji baca kitab suci masing-masing," kata Wahyu.

Baca juga: Nasdem: Kalau Jokowi Hadir, Harusnya Prabowo Juga Ikut Tes Baca Al Quran

Sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan supaya digelar tes baca Al-Quran untuk paslon pilpres 2019. Menurut Ketua Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak, tes itu bertujuan untuk mengakhiri polemik keislaman di antara capres-cawapres.

Kompas TV Usulan pendakwah di Aceh untuk menguji kemampuan baca Al Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden menuai pro dan kontra. Sekretaris TKN Jokowi Ma`ruf, Hasto Kristiyanto menilai usulan ini sebenarnya cara masyarakat Aceh mengoreksi pemimpinnya yang kerap menggunakan isu agama untuk Pilpres 2019. Sementara itu dari Tim Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean menghormati segala aturan yang diberikan oleh Dai Aceh kepada pemimpinnya. Namun jika hal ini dilakukan untuk Pilpres 2019 dinilai tidak tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com