Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Gempa, Hanya Mati Lampu, Tiba-tiba Air Sudah Tinggi"

Kompas.com - 25/12/2018, 15:18 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Korban tsunami Selat Sunda menceritakan mencekamnya suasana ketika bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam, menimpa mereka.

Cerita itu disampaikan kepada calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, yang mengunjungi korban tsunami Selat Sunda di RSUD Berkah, Pandeglang, Selasa (25/12/2018).

Dewi Mariani, warga dari Kampung Sumur, Pandeglang, mengatakan tsunami terjadi tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

"Tanpa ada gempa, tidak ada apa-apa, cuma mati lampu. Saya pikir cuma mati lampu biasa karena memang musim hujan angin kan di sana. Tiba-tiba ada yang teriak 'air-air-air', saya langsung lari ke luar rumah, pas saya lihat air memang sudah tinggi," ujar Dewi.

Baca juga: Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda Bertambah Jadi 429 Orang

Lokasi rumahnya masih agak jauh dari pantai. Namun, saudara-saudara yang rumah berada lebih dekat menjadi korban. Dewi berada di rumah sakit tersebut untuk menemani saudaranya, Tirman, yang menjadi korban tsunami Selat Sunda.

Tirman terseret arus sampai bagian kepalanya luka-luka. Tirman bersama neneknya tinggal di pinggir pantai.

"Pas buka pintu, air masuk saja katanya. Dan itu jauh sekali terseretnya dari bibir pantai sampai ke jalan raya," ujar Dewi.

Ma'ruf mendengarkan cerita Dewi. Setelah itu, dia mendoakan kesehatan Tirman yang belum bisa banyak berbicara.

Baca juga: Pendistribusian Bantuan ke Korban Tsunami, Kemenhub Siapkan Jalur Udara dan Laut

Pada hari ini, Ma'ruf tidak hanya mengunjungi korban selamat yang dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.

Dia juga mendatangi posko-posko pengungsian di Kantor Lurah Sukasari dan Masjid Jami Al Mu'amanah di Kampung Tenjolahang Timur.

Adapun, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda sebanyak 429 orang.

Jumlah itu meliputi korban di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.

Dari 5 kabupaten, daerah paling parah terdampak tsunami adalah Kabupaten Pandeglang. Tercatat, korban meninggal dunia di wilayah ini paling banyak, yaitu 290 orang. 

Baca juga: Imbauan Polisi Antisipasi Penjarahan Pasca-tsunami Selat Sunda

Selain korban meninggal, tercatat 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang.

BNPB juga mencatat, ada 16.802 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah karena proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Peristiwa ini juga menyebabkan sejumlah kerusakan. Tercatat, sebanyak 882 unit rumah rusak, 73 penginapan berupa hotel dan vila rusak, dan 60 warung rusak.

Selain itu, tercatat 434 perahu kapal rusak, 24 kendaraan roda 2 rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Fakta Tsunami Selat Sunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com