Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jokowi Naikkan Tunjangan TNI

Kompas.com - 16/12/2018, 10:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya mengambil kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi prajurit TNI.

Saat memberikan pengarahan kepada 3.300-an prajurit Babinsa dari Kodam Iskandar Muda, Kodam I Bukit Barisan dan Kodam II Sriwijaya di Balai Room Universitas Jambi, Minggu (16/12/2018), Presiden Jokowi mengawalinya dengan bertanya kepada para Babinsa terlebih dahulu soal pencairan tunjangan operasional.

"Tadi sudah disampaikan Panglima TNI bahwa tunjangan (operasional) Babinsa sudah diberikan. Sudah diterima, benar?" ujar Jokowi.

"Sudah," jawab para Babinsa dengan kompak sambil bertepuk tangan.

Baca juga: Kenaikan Tunjangan Babinsa Cair, Panglima TNI Berterima Kasih kepada Presiden

Jokowi melanjutkan, kebijakan peningkatan kesejahteraan TNI itu dilakukan karena menyerap aspirasi dari bawah.

"Karena setiap saya ke desa, ke daerah, ada yang bisikin saya, 'Pak Presiden, tunjangan operasional (Babinsa) masih kurang banget. Jauh Pak kalau dibandingkan Babinkamtibmas (Polri)'," lanjut Jokowi.

"Suara-suara seperti itu saya dengar. Karena saya sering ke bawah, ke desa. Jangan dikira saya enggak dengar," ujar dia.

Presiden sekaligus mengklarifikasi soal kenaikan tunjangan kinerja yang sempat tertunda sejak Juli 2018.

Ia memastikan, tunjangan operasional TNI akan dicairkan pekan depan.

"Sebetulnya sudah kita dorong agar Juli (2018) bisa diberikan. Tetapi memang prosedur keuangan kita muter-muter, ruwet sekali. Dari Kemenhan, mesti lagi ke Kemenkeu. Mesti kita kejar," ujar Jokowi.

"Tapi tadi sudah dipastikan Panglima TNI dipastikan, (tunjangan kinerja) akan saudara-saudara terima di minggu depan ini," lanjut dia disambut tepuk tangan para Babinsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com