JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, mengatakan, pihaknya akan lebih ofensif menghadapi pelaporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ihwal pelanggaran pemilu.
Apalagi, banyak aduan soal dugaan pelanggaran kampanye kubunya yang dilaporkan secara asal-asalan.
"Karena, jangan sampai begini, bahwa selama ini kami lihat kami terus yang dilaporin terus. Sudah gitu mending yang dilaporin bener, yang dilaporin kebanyakan yang disalah-salahin," kata Erick saat ditemui di Hotel Acacia, Senen, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Baca juga: Timses Jokowi Tak Akan Laporkan La Nyalla ke Polisi soal Fitnah PKI
"Sekarang kami bersama-sama solid, yang tadinya defensif kami menganggap ini juga merupakan kampanye yang baik. Tapi, karena kemarin kami sudah diserang bahkan ada kampanye PKI segala, jadi mau tidak mau kami harus ofensif sekarang," lanjut dia.
Karena itu, kata Erick, TKN secara agresif akan bergerak menangkal kampanye hitam yang menjelekkan Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Timses Jokowi Curiga Pemindahan Markas Sandi Hanya Gimmick untuk Ganggu Fokus
Beberapa isu yang kerap menjadi kampanye hitam ialah fitnah yang menuding Jokowi anggota PKI.
"Kami bergerak, karena apa? Pak Jokowi, kan, sudah bilang, sabar, sabar, sabar. Nah sama, kami juga sama sabar. Tapi sekarang bergerak. Karena apa? Semua buktinya faktanya ada, jangan sampai nanti kami dianggap melakukan hal-hal yang enggak baik," lanjut Erick.