Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Kami Ingin Yakinkan Rakyat Jawa Tengah Pentingnya Perubahan

Kompas.com - 11/12/2018, 16:39 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengungkapkan, pihaknya ingin memperkuat basis pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga dengan memindahkan markas perjuangan ke Jawa Tengah.

Fadli mengatakan, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga ingin meyakinkan masyarakat Jawa Tengah tentang pentingnya perubahan.

"Kami ingin memberikan penguatan di Jawa Tengah terutama meyakinkan masyarakat di sana tetang pentingnya perubahan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Politisi PDI-P Minta Sandiaga Belajar dari Warga Jawa Tengah

Menurut Fadli, Jawa Tengah merupakan salah satu "wilayah pertempuran" yang ingin dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga dengan meraih banyak suara.

Jawa Tengah selama ini merupakan daerah yang menjadi basis massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Kalau kami ada di satu garis di mana daerah itu masih dikuasai lawan, ya kami berusaha untuk menguasainya. Dalam hal ini tentu dengan cara damai dan konstitusional," kata Fadli.

Pindah markas

Sebelumnya, Direktur BPN Sudirman Said mengatakan, rencana pemindahan marks perjuangan akan direalisasikan lantaran elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang dinilai masih rendah.

"Kami memikirkan pindah markas ke Jateng karena kesadaran masih rendahnya elektabilitas Prabowo-Sandi Uno," ujar Sudirman melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Strategi Kubu Prabowo-Sandiaga Tingkatkan Elektabilitas di Jawa Tengah

Selain itu, Sudirman menilai suasana kebatinan masyarakat Jawa Tengah juga menginginkan adanya perubahan.

Ia mengatakan, Sandiaga akan lebih banyak berkampanye dan mendengarkan keluhan masyarakat di Jawa Tengah.

Tema utama yang akan diangkat selama kampanye adalah ekonomi rakyat, penyediaan lapangan kerja, dan stabilisasi harga.

"Karena itu Pak Sandi akan lebih banyak menyapa warga Jateng," kata Sudirman.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Prabowo Pilih Sandiaga Uno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com