Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gibran yang Tak Pernah Bawa Nama Jokowi Saat Berbisnis

Kompas.com - 08/12/2018, 18:22 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comGibran Rakabuming Raka mengaku ia dan adiknya, Kaesang Pangarep, berbisnis tanpa membawa nama besar ayah mereka, Joko Widodo. Sebab, sejak awal keduanya dituntut berbisnis secara mandiri.

"Dari dulu kan anak-anak Bapak enggak ada yang pakai nama belakang. Jadi saya Gibran Rakabuming, Kaesang juga Kaesang Pangarep, bukan Kaesang Widodo atau Kaesang Jokowi," ujar Gibran saat berbincang dengan wartawan di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018).

"Kita ini dituntut untuk menanggung nama sendiri, saya sebagai Gibran," tambahnya.

Baca juga: Gibran Bicara Peluang Ikuti Jejak Jokowi Masuk Politik

Kendati demikian, Gibran tak menampik bahwa orang-orang kerap memandangnya sebagai anak Presiden. Gibran tak mempermasalahkan itu dan menganggapnya sebagai bonus.

"Kalau secara bisnis atau politik tetap kebawa nama bapak ya rezeki. Tapi kita selalu menonjolkan nama sendiri-sendiri, bukan nama orangtua," kata dia.

Gibran sendiri mulai berbisnis sejak 2010 setelah ia menyelesaikan kuliahnya. Bisnis Gibran bergerak mulai dari bidang katering, penyewaan gedung pernikahan, hingga kuliner.

Baca juga: Jokowi: Gibran Feeling Politiknya Belum Ada, Kaesang Apalagi...

Salah satu usaha kuliner yang saat ini sudah cukup dikenal masyarakat dan memiliki cabang di berbagai daerah adalah martabak Markobar.

Sementara Kaesang juga sudah mulai berbisnis sambil menyelesaikan sekolahnya di Singapura.

Mengikuti jejak kakaknya, bisnis Kaesang juga lebih banyak bergerak di bidang kuliner, salah satunya pisang nugget Sang Pisang.

"Kita berdua membesarkan nama kami sendiri tanpa embel-embel orangtua meski orang pasti mengaitkan hal itu. Tapi itu kami anggap sebagai bonus. Kami berdua tetap kerja keras," ujar Gibran.

Kompas TV Putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka menyatakan tak akan terlibat dalam Timses Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com