Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita 20 Kilogram Sabu dari Sindikat Internasional, Satu WNA Malaysia Buron

Kompas.com - 07/12/2018, 18:12 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian menyita 20 kilogram sabu kristal putih dari empat tersangka sindikat pengedar narkoba jaringan narkotika internasional Indonesia-Malaysia. Namun, masih ada satu warga negara asing (WNA) yang kini masih buron.

"Ada satu lagi, diduga warga Malaysia yang masih buron," kata Wakil Direktur Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri Kombes Krisno Siregar di Gedung Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Polisi Tangkap WN Malaysia Pengendali Penyelundupan 7 Kg Sabu

Keempat tersangka yang sudah ditangkap yaitu MIS (38), HGS (39), DJS (37), dan EZ (48). Keempatnya merupakan warga Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Awal pengungkapan kasus ini bermula pada Senin (3/12/2018) pukul 05.30 WIB di pangkalan bus ALS di Merak, Banten.

Baca juga: Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 39 Kg Sabu dari Malaysia

Saat itu, polisi menangkap MIS yang berperan sebagai pengawas dalam pengiriman sabu dari Tanjung Balai menuju Jakarta.

"Proses pengiriman sabu itu melalui bus ALS dari Medan ke Surabaya," kata Krisno.

Keesokan harinya, seperti diungkapkan Krisno, polisi menangkap HGS. Ia berperan sebagai operator yang mendatangkan dan mengirimkan barang kepada pemesan.

"Lalu sekira pukul 12.00 WIB, polisi menangkap lagi tersangka DJS dan EZ yang berperan mengangkut serta mengirimkan sabu dari gudang ke bus ALS," paparnya.

Baca juga: Polisi Tembak Mati 2 Tersangka Penyelundup 39 Kg Sabu dari Malaysia

Adapun asal usul sabu berasal dari Malaysia yang dibawa melalui jalur laut dan barang bukti lainnya yang disita adalah enam buah telepon pintar.

Guna mempertanggungjawabkanperbuatan keempatnya, mereka akan dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 subsidair Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup.

Kompas TV Direktorat Narkoba Mabes Polri mengungkap peredaran narkoba jenis sabu yang melibatkan jaringan international Malaysia-Indonesia. Dalam pengungkapan tersebut, petugas mengamankan 2orang tersangka berikut barang bukti seberat 38,5 kg sabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com