Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden, Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sampaikan Komitmen terhadap NKRI

Kompas.com - 05/12/2018, 16:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Rabu (5/12/2018), menerima jajaran Pengurus Pusat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) di Istana Merdeka, Jakarta.

Topik utama yang disampaikan kepada Presiden Jokowi, yakni tentang komitmen INTI terhadap Pancasila dan NKRI.

"Di depan Bapak Presiden, kami menyampaikan komitmen terhadap kebinekaan, Pancasila dan NKRI," ujar Sekjen INTI Ulung Rusman, seusai pertemuan.

Wakil Ketua Umum INTI Budi S. Tanuwibowo menambahkan, salah satu bentuk dari komitmen itu, yakni bagaimana segenap anggota INTI berkarya di bidang masing-masing demi bangsa dan negara.

"Kami sebagai komunitas kan punya profesi masing-masing. Setiap profesi kami punya tanggung jawab masing-masing. Jadi kami laksanakan profesi kami masing-masing dengan sebaikbaiknya. Niscaya negeri ini akan aman makmur," ujar Budi.

Selain itu, pengurus INTI juga mendengarkan arahan dari Presiden Jokowi mengenai pemerintah yang setelah fokus melaksanakan pembangunan infrastruktur selama empat tahun terakhir, tahapan selanjutnya yang akan dilaksanakan yakni pembangunan sumber daya manusia.

Baca juga: Kedatangan Jokowi Disambut Meriah oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa

Soal rencana itu, INTI sangat mendukungnya. Menurut Budi, sumber daya manusia di Indonesia sebenarnya berkualitas. Namun, memang perlu penanganan yang baik agar semakin terarah lagi.

"Daya saing manusia di Indonesia ini secara potensial sebenarnya baik, di atas rata-rata. Namun perlu suatu penanganan yang lebih terencana dan baik," lanjut Budi.

Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Adapun, pengurus INTI yang hadir dalam pertemuan itu, yakni 20 orang.

Kompas TV Presiden Joko Widodo, menyanggah pernyataan Prabowo Subianto di forum internasional, yang menyebut korupsi di Indonesia ibarat penyakit kanker stadium 4. Menurut Jokowi, capaian indeks persepsi korupsi Indonesia, jauh membaik. Presiden meminta pihak yang berkomentar harus berdasarkan data. Presiden juga berjanji, terus memperbaiki sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com