Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Jokowi Disambut Meriah oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa

Kompas.com - 02/07/2014, 22:39 WIB
Dian Maharani

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) mengggelar acara silaturahmi dengan calon presiden Joko Widodo di Bandung Convention Center, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/7/2014) malam. Kedatangan Jokowi yang tiba sekitar pukul 21.50 WIB itu pun disambut cukup meriah.

Para anggota Inti sebelumnya telah menunggu kedatangan Jokowi di luar gedung. Ketika Jokowi datang, mereka pun mengerubungi Jokowi untuk bersalaman dan foto bersama. Jokowi diiringi masuk ke dalam ruangan gedung.

Banyak dari anggota Inti yang penasaran dengan sosok Jokowi hingga berdesak-desakan untuk mendekat. Anggota INTI pun sampai harus naik ke kursi agar bisa melihat Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak itu.

"Hidup Jokowi!" teriak mereka.

Setelah Jokowi telah memasuki ruangan yang didominasi warna merah itu, para anggota Inti pun menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Ketua Umum INTI, Rachman Hakim menjelaskan, acara ini untuk memperkenalkan visi misi INTI kepada capres-cawapres RI dan sebaliknya, yaitu mendengar visi dan misi capres cawapres.

Selain itu untuk memberikan pendidikan politik kepada anggota maupun simpatisan INTI. Namun, dalam kesempatan ini, pasangan Jokowi, yakni Jusuf Kalla tidak dapat hadir.

"Semoga acara ini bisa membantu para anggota INTI dalam menentukan pilihan politiknya," kata Rachmat.

Silaturahmi dengan capres-cawapres ini bukan yang pertama kalinya. Ia menjelaskan, sebelumnya pada 12 Juni 2014, INTI telah menggelar acara silaturahmi dengan pasangan Prabowo-Hatta di Hotel Pullman, Jakarta. Kemudian, pada 26 Juni 2014, juga telah silaturahmi dengan Jokwi-JK di Sun City Restaurant, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com