JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, personel Polri dan TNI saat ini sudah mulai mengejar kelompok bersenjata yang membunuh 20 orang di Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12/2018).
Hal itu dikatakan Kapolri dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
"Saat ini kami sudah kirim tim gabungan TNI-Polri, dipimpin langsung Pak Kapolda dan Pangdam sudah bergerak ke sana," ujar Tito.
Polri sudah mendapatkan informasi bahwa kelompok bersenjata tersebut merupakan kelompok Egianus Kogoya.
Tito mengatakan, kekuatan kelompok bersenjata itu diperkirakan tidak banyak, sekitar 40 hingga 50 orang.
Baca juga: Helikopter TNI Ditembak Saat Evakuasi Jenazah Serda Handoko di Nduga Papua
Kekuatan senjata api mereka juga diyakini hanya sekitar 20 hingga 30 pucuk.
Dengan kondisi demikian, Tito yakin pasukan TNI-Polri mampu memaksa mereka menyerah.
"Dengan kekuatan yang kami kirim, jauh lebih besar. Karena itu kami yakin sebentar lagi bisa kami kendalikan," ujar Tito.
Menurut Tito, pasukannya sudah dapat memetakan wilayah itu dan membuat analisis soal kemungkinan ke mana kelompok bersenjata itu melarikan diri setelah membunuh 20 orang pekerja PT Istaka Karya.
"Persoalannya tinggal medan yang berat. Hutan dan lain sebagainya, termasuk luasnya wilayah itu ya. Tapi kita sudah saling bekoordinasi untuk meningkatkan keamanan di daerah sana," lanjut Tito.
Baca juga: Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua, 1 Anggota Tim Belukar Tertembak
Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua membunuh 20 orang di Kabupaten Nduga. Korban terdiri dari 21 pekerja proyek Trans Papua, tepatnya jembatan Kali Yigi-Kali Aurak dan 1 orang personel TNI.
Berdasarkan informasi berbagai sumber, pembunuhan berawal dari para pekerja yang memotret perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Aktivitas itu kemudian diketahui oleh kelompok bersenjata.
Para pekerja itu dibunuh secara sadis di lereng bukit Puncak Kabo oleh kelompok kriminal bersenjata yang marah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.