Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Romy: Tak Ada Konstituen PPP di Akar Rumput yang Kenal Humphrey Djemat

Kompas.com - 29/11/2018, 12:19 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani tak yakin dengan klaim Ketua Umum PPP hasil muktamar Jakarta Humphrey Djemat terkait keinginan konstituen partai berlambang Ka'bah itu pada Pemilu 2019.

Humphrey mengklaim keputusan pihaknya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasarkan keinginan para konstituen PPP di tingkat akar rumput.

Menurut Arsul, dukungan terhadap Prabowo tersebut berasal dari sekelompok orang yang mengaku PPP, namun tidak memiliki basis akar rumput.

"Yang ketemu Prabowo itu adalah sekelompok orang yang mengaku PPP namun tidak berakar di PPP," ujar Arsul kepada Kompas.com, Kamis (29/11/2018).

Baca juga: Arsul Sani: PPP Hasil Muktamar Jakarta Sudah Bubar

Arsul mengatakan, pada Pemilu 2014 lalu, Humphrey belum tercatat sebagai kader PPP.

Oleh sebab itu, Arsul yakin tidak ada konstituen di basis akar rumput yang mengenal dan menyampaikan aspirasi politik ke Humphrey.

"Jadi lucu kalau Humphrey bicara tentang suara akar rumput, wong tidak ada akar rumput yang kenal dia dan menyampaikan aspirasi kepadanya," kata Arsul.

Baca juga: Humphrey Sebut Konstituen Ingin PPP Dukung Prabowo-Sandiaga

Dalam Pilpres 2019, PPP pimpinan Romahurziy mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sementara PPP hasil Muktamar Jakarta menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dukungan tersebut merupakan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 15 hingga 16 November 2018 lalu.

Humphrey mengatakan, keputusan untuk mendukung Prabowo berangkat dari adanya kesamaan visi dan misi.

Baca juga: Dukungan PPP Muktamar Jakarta ke Prabowo Dinilai Tak Pengaruhi Konstituen

Menurut dia, PPP hasil muktamar Jakarta juga memiliki visi untuk mensejahterakan umat, khususnya konstituen PPP dan umat Islam.

"Pilihan ini tidak ragu dan tulus karena PPP ingin melihat kesejahteraan bagi umat," kata Humphrey saat menyatakan dukungan di kediaman Prabowo, Jaalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018) malam.

Selain itu, lanjut Humphrey, dukungan dari konstituen PPP semakin kuat pasca-Mukernas dan keputusan untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.

Ia menuturkan, konstituen PPP di tingkat akar rumput sebenarnya menginginkan partai berlambang Ka'bah itu memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com