Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Politik Pasar Jokowi Vs Sandi

Kompas.com - 26/11/2018, 07:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JOKOWI: “Orang enggak pernah ke pasar, nongol-nongol ke pasar, keluarnya ngomong mahal. Enggak pernah ke pasar. Enggak mungkin orang super kaya datang tahu-tahu datang ke pasar, enggak mungkinlah. Datang ke pasar, enggak beli apa-apa, pas keluar bilang 'mahal, mahal, mahal! Haduuh…”

Sandiaga Uno: “Mungkin yang dimaksud  (Jokowi) bukan saya. Tapi kalau memang ditujukan kepada saya, yang bilang harga-harga di pasar naik dan tidak stabil, bukan saya, tapi pedagang dan pembeli sendiri! Belanja ke pasar itu tugas orang rumah saya. Kalau saya belanja di pasar itu namanya pencitraan!”

Pasar dan perang pernyataan

Apakah Anda memperhatikan, ada yang berbeda dari Kampanye Pilpres 2019 kali ini? Ada yang sadar, tapi saya yakin banyak yang tidak.

Kata kuncinya Pasar. Nyaris semua kompetisi muncul dari Pasar.  Bahkan dari sinilah “perang” pernyataan menjadi viral.

Seperti kutipan di atas, Jokowi “menyentil” seseorang tanpa menyebut nama. Mudah ditebak dan tak terbantahkan, sosok yang dimaksud adalah cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, yang sejak awal kampanye tahun ini paling rajin pergi ke pasar dan menyuarakan suara-suara dari dalam pasar.

Baca juga: Jokowi: Orang Enggak Pernah ke Pasar, Tiba-tiba Nongol di Pasar, Keluar-keluar Bilang Harga Mahal...

Pernyataan Jokowi ini langsung berbalas. Sandiaga menjawab pernyataan Jokowi saat berkunjung ke Lumajang, Jawa Timur, Minggu (25/11/2018).

Sandiaga rajin ke pasar

Tim Aiman mencatat, setidaknya 16 kali Sandiaga mengunjungi pasar. Mencermati laporan media, startnya dimulai September lalu. Di sinilah mulai viral istilah tempe setipis kartu ATM, nasi ayam, hingga yang terbaru oleh anggota Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soeharto, "Rp 50.000 dapat apa di pasar?" 

Baca juga: Komentar Sandiaga atas Pernyataan Jokowi Orang Super Kaya Tiba-tiba Datang ke Pasar

Kubu Jokowi-Ma'ruf tentu tidak tinggal diam. Vlog terbaru dibuat oleh Kirana Larasati, salah seorang calon anggota legislatif dari PDIP yang berbelanja ke pasar dengan uang Rp 50.000.

Jokowi pun mulai sering bertandang ke pasar. Tim Aiman mencatat, sejak “serangan” tempe setipis kartu ATM dan pernyataan Sandi soal harga-harga mahal, Jokowi mulai “blusukan” ke pasar sejak akhir Oktober lalu. Pada November ini, tak kurang setiap pekan Jokowi mampir ke pasar.

Ada apakah gerangan dengan pasar? Apakah benar pasar jadi penentu kemenangan pasangan calon pada Pilpres 2019 ini?

Pasar penentu kemenangan?

Kelihatannya remeh-temeh: harga cabai, bawang, beras, minyak goreng, hingga tempe. Tapi sesungguhnya benar, inilah penentu kemenangan!

Setidaknya ada dua survei yang mendukung teori ini. Litbang Kompas pada bulan Oktober tahun ini menyebutkan, apresiasi Kinerja Jokowi-JK turun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com