Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra: Sandiaga Diwakafkan untuk Tambah Suara Partai Koalisi

Kompas.com - 14/11/2018, 09:56 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya juga melakukan upaya agar Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai capres dan cawapres menimbulkan coattail effect atau efek ekor jas bagi partai politik koalisi

Menurut Muzani, Sandiaga bisa menjadi sosok yang mendongkrak suara partai pendukung.

"Sandi kami wakafkan untuk memberikan support kepada partai-partai non Gerindra. Kan kami juga punya kepentingan bagaimana PAN kursinya banyak, PKS kursinya banyak, Demokrat kursinya banyak," ujar Muzani di kompleks parlemen, Selasa (13/11/2018).

Sebab, hubungan Prabowo-Sandiaga dan partai koalisi harus saling menguntungkan. Muzani mengatakan jika Prabowo-Sandiaga memenangkan Pilpres 2019, partai pengusung lah yang jadi garda terdepan mengamankan kebijakan pemerintah di parlemen.

Oleh karena itu, partai pengusung Prabowo-Sandiaga juga harus berhasil lolos ke parlemen.

"Mereka-mereka lah yang mengamankan posisi kebijakan Pak Prabowo di parlemen, sebagai pengusung utama," kata dia.

Muzani tidak menjelaskan bagaimana cara Sandi membantu kampanye partai-partai pengusung. Namun, beberapa kali Sandiaga berkampanye ditemani oleh tokoh partai pengusung lain. Seperti di Riau, Sandiaga ditemani oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Muzani menjelaskan hal ini ketika ditanya mengenai efek ekor jas Prabowo-Sandiaga kepada partai pengusung.

Partai Demokrat sebelumnya telah menyatakan bahwa hanya PDI-P dan Gerindra yang mendapat keuntungan elektoral dalam Pilpres ini karena memiliki capres.

Baca juga: AHY Tegaskan Demokrat Tak Bergantung pada Coattail Effect

Muzani mengatakan coattail effect seperti yang disebut Partai Demokrat bukan hal yang diperkirakan oleh Gerindra.

"Bukan sesuatu yang dibayangkan coattail effect itu akan mengarah kepada partai yang bisa mengusung pasangan calon presiden atau wakil presiden, enggak pernah terbayang," ujar Muzani.

"Tapi kalau kemudian ini sebagai sebuah kenyataan harus dihadapi, ya takdirnya sudah begitu," tambah dia.

Kompas TV Tudingan Presiden Joko Widodo soal adanya pihak yang melakukan politik Genderuwo berbalas puisi dari wakil Ketua DPR yang juga Waketum Gerindra Fadli Zon. Soal adanya Genderuwo di Istana apakah &quot;Genderuwo&quot; ini merujuk pada sosok atau perilaku seseorang atau sekelompok orang? lalu siapa bermain politik Genderuwo?<br /> <br /> Untuk membahasnya sudah hadir di studio juru bicara badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade lalu ada wakil direktur tim kampanye nasional Jokowi-Maruf, Lukman Edy serta pakar komunikasi politik Lely Arrianie.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com