Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Pengangguran di Desa Naik, Ini Kata Wapres Kalla

Kompas.com - 06/11/2018, 22:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai berkurangnya lahan pertanian menyumbang kenaikan tingkat pengangguran di desa.

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang naik dari 4,01 persen pada Agustus 2017 menjadi 4,04 persen di Agustus 2018.

"Sebenarnya akibat industri, maka banyak orang di desa yang ikut kerja karena lahan makin kecil di daerah. Karena lahan makin kecil akibat pabrik, otomatis tenaga kerja di desa berkurang," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Baca juga: Ini 5 Provinsi dengan Persentase Tingkat Pengangguran Terbesar

Di sisi lain, perkembangan industri hingga ke desa belum banyak menyerap tenaga kerja. Karena itu ke depannya, pemerintah berencana menghidupkan kembali perekonomian desa dengan mencipatakan berbagai peluang kerja.

Beberapa cara yang akan dilakukan pemerintah adalah menciptakam industri-industri kecil di desa yang padat karya.

Selain itu pemerintah berupaya menciptakan pusat industri baru di sejumlah provinsi yang memiliki banyak desa.

Baca juga: Masih Ada 7 Juta Pengangguran, Ini Kata Jokowi

Kalla mengatakan salah satu provinsi yang menjadi target wilayah industri baru ialah Jawa Tengah.

Kalla mengatakan Jawa Tengah menjadi target pengembangan wilayah industri baru untuk mengimbangi pertumbuhan industri di Jawa Barat.

"Kalau kita ketemu orang Korea, Taiwan, pabrik sepatu, pabrik garmen semua bikin pabriknya (sekarang) di Jawa Tengah. Dan itu bagus supaya seimbang, nanti jg UMR-nya (Upah Minimum Regional) akan naik pasti," lanjut dia.

Kompas TV Tidak hanya merilis data pertumbuhan ekonomi badan pusat statistik juga mengumumkan jumlah pengangguran. Datanya sekitar 7 juta orang menganggur. Data ini kalau dibandingkan dengan Agustus tahun lalu jumlahnya berkurang sekitar 40 ribu orang. Tapi kalau kita bandingkan dengan bulan Februari tahun ini jumlahnya naik dari 6,87 juta orang. Salah satu faktor penyebab adalah karena naiknya jumlah pengangguran terbuka di desa. Pertanian mulai ditinggalkan penduduk desa dan sudah tidak lagi menjadi lahan pekerjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com