Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Medsos Diminta Bantu Perangi Terorisme

Kompas.com - 06/11/2018, 21:43 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto meminta perusahaan media sosial bekerja sama dengan pemerintah dalam menanggulangi ancaman serangan terorisme.

Wiranto mengatakan hal tersebut usai pertemuan Sub-Regional Pemberantasan Terorisme yang digelar Pemerintah Indonesia dan Australia di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

"Pertemuan juga membahas upaya bersama dalam menanggulangi ancaman terorisme melalui media sosial, dimana akan kita kerja samakan antara pihak-pihak swasta yang berkecimpung dalam teknologi informasi dengan pemerintah," kata Wiranto, seperti dilansir Antara.

Pertemuan itu diikuti delegasi sembilan negara, yakni Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Baca juga: Kepala BNPT: Pernah Ada Calon Rektor yang Berafiliasi dengan Terorisme

Wiranto mengatakan, peranan perusahaan dalam penanggulangan terorisme amat diperlukan karena pelaku teror sudah menggunakan medsos sebagai sarana untuk melancarkan aksi.

Medsos, kata Wiranto, dimanfaatkan untuk brainwash atau cuci otak dan memengaruhi seseorang agar tertarik dengan idelogi mereka. Kelompok teror juga bisa belajar merakit bom dari medsos.

Oleh sebab itu, Wiranto menuturkan, pemerintah akan membahas pemblokiran penggunaan medsos untuk kepentingan kejahatan.

"Kita bicarakan tadi dalam pertemuan, sehingga ada kesepakatan dan statement bersama bahwa working group akan mengembangkan apa yang bisa kita lakukan secara efektif. Aksi bersama untuk meredam penggunaan medsos untuk tindak kejahatan," tuturnya.

Dalam pertemuan itu, perwakilan dari Twitter Indonesia mempresentasikan upaya memperkuat keterlibatan swata memerangi pemanfaatan medsos oleh jaringan teroris.

Baca juga: Indonesia-Malaysia Bertukar Informasi Intelijen untuk Lawan Terorisme

"Dalam presentasinya Twitter menyebut telah menutup 1,2 juta akun yang diduga terafiliasi dengan organisasi teroris dalam dua tahun terakhir," kata Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton.

Menurut Peter, Twitter dan perusahaan media sosial lain harus membangun kerja sama dengan penegak hukum dan badan intelijen, terutama untuk mengelola pesan terenkripsi yang layanannya bisa digunakan untuk perencanaan serangan teror atau tindakan kriminal serius lainnya.

Keterlibatan perusahaan media sosial dalam pemberantasan terorisme dinilai sangat penting, dengan meningkatnya aktivitas masyarakat berbagai negara di media sosial.

Kompas TV Sebanyak lebih dari 2500 personil TNI-Polri diterjunkan dalam pengamanan ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com