Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Santoso Minta Timses Kerja Dua Kali Lipat Menangkan Prabowo-Sandi

Kompas.com - 06/11/2018, 13:35 WIB
Christoforus Ristianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Djoko Santoso, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salihuddin Uno meminta tim pemenangannya bekerja dua kali lipat.

Aspek yang ingin ditingkatkan, yaitu semangat dan kerja keras.

"Ya kan kita bilang, ini sudah semakin dekat. Maka, kita harus bekerja paling enggak dua kali lipatlah," papar Djoko usai menghadiri rapat BPN di media center Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Djoko menyatakan, permintaan kerja dua kali lipat tersebut dilatari dari hasil beragam lembaga survei.

 

Baca juga: Survei Kompas: Jokowi-Maruf 52,6 Persen, Prabowo-Sandi 32,7 Persen

Hasil-hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandi masih di bawah pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sebaliknya, Prabowo-Sandi memiliki survei internal yang hasilnya kerap dipakai kala Prabowo-Sandi kampanye.

Baca juga: Ketika Prabowo Merasa Candaannya Selalu Dipermasalahkan...

"Ya ada. Kalau menurut pak Hashim Djojohadikusumo, selesihnya tidak besar. Kalau bagi saya, survei itu enggak terlalu penting," ucap Djoko.

"Yang penting kalau kita masih dibilang kalah, ya kita harus bekerja lebih keras lagi," sambungnya.

Hasil survei Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018 menunjukkan, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com