Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Berharap Tak Digunakan untuk Saling Menjatuhkan

Kompas.com - 06/11/2018, 10:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan, siapa saja punya hak untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilu ke Bawaslu.

Namun, ia mengingatkan agar Bawaslu jangan sampai digunakan untuk menjatuhkan salah satu kandidat peserta pemilu.

Laporan ke Bawaslu harus murni karena ada dugaan pelanggaran.

"Haknya masing-masing orang untuk melaporkan pelanggaran. Ya diharapkan bijak juga menghadapi suasana yang sekarang ini terjadi," kata Bagja di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).

"Jangan sampai Bawaslu digunakan untuk menjatuhkan pasangan calon yang lain. Jadi murni karena memang ada terjadi pelanggaran," kata dia.

Baca juga: Bawaslu dan KPAI Akan Bahas Dugaan Keterlibatan Anak dalam Aksi 211

Bagja meminta masyarakat bijak melihat suatu kejadian yang berkaitan dengan pemilu dan mencermati ada atau tidaknya dugaan pelanggaran.

Masyarakat juga diminta untuk tidak menganggap banyaknya laporan dugaan pelanggaran pemilu ke Bawaslu sebagai upaya satu pihak menjatuhkan pihak lainnya.

"Melaporkan (ke Bawaslu) enggak masalah, cuma bijak saja menghadapi laporan. Masyarakat jangan bilang ini saling menghabisi satu sama lain ya, tidak," ujar Bagja.

Ia mengatakan, jika laporan dugaan pelanggaran dinilai tak substansial, Bawaslu tidak akan menerima laporan tersebut.

"Kalau tidak substansial sudah kami tolak lah. Tidak melanggar ya kami tolak lah. Kami bilang ini tidak memenuhi unsur," kata Bagja.

Baca juga: Bawaslu Kaji Pelaporan terhadap Bupati Boyolali

Meski demikian, ia belum dapat memastikan jumlah laporan dugaan pelanggaran dari aduan masyarakat maupun hasil temuan Bawaslu yang terbaru.

Data Bawaslu soal laporan dugaan pelanggaran pemilu hingga 23 Oktober 2018 menyebutkan, selama satu bulan masa kampanye terdapat 309 dugaan pelanggaran.

Dari jumlah tersebut, 199 kasus merupakan temuan Bawaslu dan 110 kasus dari laporan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com