JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menerima dukungan dari Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandiaga (Koppasandi) di Lapangan GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018).
Banyak hal yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya yang disampaikan hampir satu jam itu.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia tidak berada di jalan yang lurus. Tugasnya sebagai warga negara untuk membenahi Indonesia.
"Saya mengajak, menganjurkan di mana-mana, marilah kita melaksanakan tugas masing-masing, tugas sebagai warga negara. Kewajiban kita di bidang politik, mari laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan tidak dengan kebencian, tidak dengan kemarahan, dan tidak dengan kita tergopoh-gopoh," ujar Prabowo.
Baca juga: Jubir: Istilah Tampang Boyolali, Prabowo Kritik Ketimpangan Sosial
Prabowo menyampaikan kritik terhadap kondisi Indonesia saat ini.
Sejumlah janji kepada ulama dan massa pendukungnya juga disampaikan Prabowo. Janji yang akan ditunaikan jika terpilih jadi presiden.
Dalam pidatonya, Prabowo bercerita tentang kondisi petani beras di Klaten yang tidak bisa menjual padi ketika panen tiba.
Alasannya, karena pemerintah telah mengimpor beras dari luar yang harganya lebih murah dari petani.
Hal yang sama juga terjadi pada petani tebu. Menurut dia, ini merupakan suatu ironi.
Sebab, kata Prabowo, Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya.
Baca juga: Di Depan Para Ulama, Prabowo Janji Jemput Rizieq Shihab jika Terpilih Jadi Presiden
Oleh karena itu, dia berjanji untuk tidak melakukan impor jika menjadi presiden.
Prabowo mengatakan, ingin memenuhi semua kebutuhan warga negara Indonesia dari sumber daya dalam negeri.
"Saya bersaksi di sini kalau insya Allah saya menerima amanah rakyat Indonesia. Saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa Saudara-saudara sekalian!" ujar Prabowo.
"Kita harus dan kita mampu swasembada pangan! Mampu! Kita juga harus dan mampu swasembada energi, swasembada bahan bakar," lanjut dia.
Selain itu, Prabowo juga berjanji menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali ke Indonesia jika ia terpilih menjadi presiden.