JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tentang "Tampang Boyolali" telah dipolitisasi.
Eddy mengaku khawatir segala ucapan Prabowo akan selalu ditanggapi secara politis.
"Saya prihatin segala sesuatu yang diucapkan itu rawan untuk dipolitisir. Coba kita ber-khuznudzon, berprasangka baik atas setiap kata dan tutur yang diucapkan," ujar Eddy di GOR Soemantri, Jakarta, Minggu (4/11/2018).
Baca juga: Ini Video Lengkap Pidato Prabowo soal Tampang Boyolali
Prabowo juga tidak bermaksud mengejek atau merendahkan mereka.
Namun, pernyataan itu menjadi polemik karena ada pihak yang memolitisasi.
Baca juga: Prabowo: Saya Juga Bingung kalau Bercanda Saya Dipersoalkan
"Kita kan sering dengar istilah ndeso dan lain-lain. Saya kira itu bukan berarti kita merendahkan seseorang atau pihak tertentu atau kelompok tertentu. Tidak ada sama sekali," ujar Eddy.
Eddy khawatir politisasi semacam ini akan terus menerus berulang. Akibatnya, substansi utama yang disampaikan capres dan cawapres malah tak bisa dipahami.
Rakyat terpecah akibat perdebatan ini.
Baca juga: “Saya Orang Boyolali Lho, Pak Jokowi...”
Dia meminta masyarakat untuk berprasangka baik terhadap apa yang disampaikan pasangan capres dan cawapres.
"Saya pikir kita menjaga tahun politik ini jadi teduh dengan selalu berpikir positif, dengan berpikir yang dilakukan pemimpin kita, calon pemimpin kita di 2019 itu hal terbaik bukan hal yang justru memecah belah bangsa ini," ujar Eddy.
Pidato Prabowo ketika berkampanye di Boyolali menulai polemik. Prabowo saat itu mengatakan bahwa Jakarta dipenuhi gedung menjulang tinggi dan hotel-hotel mewah.
Ia menyebutkan beberapa hotel berbintang di Ibu Kota.
Baca juga: Protes Pidato Tampang Boyolali, Warga Tuntut Permintaan Maaf Prabowo
"Tapi saya yakin kalian tidak pernah masuk ke hotel-hotel tersebut. Betul?” tanya Prabowo.
“Betul,” jawab masyarakat Boyolali yang menjadi pendengarnya.
“Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian, ya tampang Boyolali ini, betul?” kata Prabowo lagi.
Hari ini, belasan ribu warga Boyolali yang mengatasnamakan Forum Boyolali Bermartabat berkumpul di Balai Sidang Mahesa Boyolali, Jawa Tengah.
Mereka memprotes pernyataan Prabowo tersebut karena dianggap telah merendahkan martabat warga Boyolali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.