Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Andalkan Kekuatan di 11 Provinsi untuk Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 20/10/2018, 19:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Golkar akan mengandalkan kekuatan di 11 provinsi untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Airlangga dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Teknis DPP Partai Golkar, di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Sabtu (20/10/2018).

"Khusus dalam pilpres nanti, ada 11 wilayah (provinsi) yang diandalkan untuk mendorong kemenangan Jokowi di 11 daerah kunci yang merupakan basis Partai Golkar," kata Airlangga.

Baca juga: Jokowi Janji Selesaikan Polemik Penolakan Tol Bawen-Yogyakarta

Airlangga menyebutkan, 11 provinsi adalah Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua Barat, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Ia menambahkan, saat ini Golkar memiliki 91 kursi yang tersebar di daerah pemilihan yang berada di 11 provinsi itu.

Airlangga berharap, jumlah kursi itu menjadi modal untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf dan menambah jumlah kursi Golkar di DPR hingga 110.

Baca juga: Airlangga Sebut Elektabilitas Jokowi Tak Banyak Berpengaruh terhadap Golkar

Khusus untuk Jawa Barat, Airlangga berharap, partainya bisa menang di provinsi tersebut.

Alasannya, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak.

"Kami juga sudah membulatkan tekad agar Jawa Barat kami menang. Jawa Barat adalah barometer nasional, dan siapa partai yang menguasai Jawa Barat biasanya tampil sebagai pemenang," lanjut dia.

KOMPAS.COM Nomor urut parpol peserta Pemilu 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com