Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hashim Klaim Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Hanya 6-8 Persen

Kompas.com - 19/10/2018, 18:52 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo, mengaku tidak percaya dengan hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei.

Ia menyebut elektabilitas antara Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf saat ini hanya selisih 6-8 persen, bukan 20 persen seperti yang dirilis sejumlah lembaga.

"Saya tidak percaya semua survei itu. Itu semua salah," kata Hashim dalam pertemuan dengan sejumlah media asing di Media Center Prabowo-Sandi, di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Hashim menjawab pertanyaan kantor berita Perancis AFP, mengenai strategi untuk mengejar elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu lalu mengingatkan fenomena yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Saat itu, menurut dia, semua survei memprediksi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat akan menang di putaran pertama karena meraih lebih dari 50 persen.

"Semuanya salah, jauh," kata Hashim.

Kenyataannya, di putaran pertama, pasangan Basuki-Djarot unggul, tetapi hanya meraih 42,99 persen.

Namun, di putaran kedua, pasangan petahana itu akhirnya kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra.

"Lembaga Survei yang sama sekarang mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kita Jokowi hanya unggul 6-8 persen. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20 persen," ucap Hashim.

Hashim pun meyakini, dalam waktu yang tersisa, Prabowo-Sandi bisa menaikkan elektabilitasnya hingga mengalahkan petahana.

"Kami yakin Jokowi jatuh. Kenapa sekarang dia masih unggul? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta (maju di Pilgub DKI 2012)," kata Hashim.

Baca juga: Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi-Maruf 53,6 Persen, Prabowo-Sandiaga 35,2 Persen

"Dia orang yang baik. Tapi bukan pemimpin yang baik," tambah Hashim.

Saat ditemui usai acara, Hashim menyebut survei yang dimaksud melibatkan 2.000 responden dari seluruh Indonesia. Menurut dia, survei internal itu baru dilakukan beberapa minggu yang lalu.

Keterangan Hashim berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang dilontarkan Sandiaga. Kemarin, Sandiaga menyebut bahwa survei internal yang dilakukan pihaknya melibatkan jutaan responden.

Kompas TV Apakah benar pernyataan Prabowo bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi kebodohan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com