Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Apresiasi Petugas Lapangan di Daerah Terdampak Bencana Sulteng

Kompas.com - 10/10/2018, 16:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi petugas lapangan yang terus berupaya memulihkan kondisi daerah terdampak bencana Sulawesi Tengah seperti sedia kala.

"Pasokan BBM sudah baik, (jangkauan) listrik sudah di atas 70 persen. Kecepatan itulah yang harus kita apresiasi kepada yang mengerjakan di lapangan," ujar Jokowi saat dijumpai di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Sebab, pekerjaan para petugas di lapangan tersebut tidak mudah. Bahkan gara-gara keterbatasan kondisi, tak jarang perbaikan dilakukan tidak menggunakan alat-alat yang semestinya.

"Mengoperasikan tiang listrik yang roboh, membetulkan kabel-kabel terputus. Kerja berat tanpa peralatan yang memadai, karena memang dikerjakan manual ya," kata dia.

Baca juga: Ini Alasan Relawan dan Tenaga Medis Asing Dilarang Masuk Palu dan Donggala

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak tidak terlalu mendesak supaya daerah bencana kembali pulih seperti biasa.

"Dampak bencana seperti ini memerlukan waktu untuk normal kembali. Jangan sampai banyak yang berkomentar tapi enggak ngerti di lapangannya," ujar Jokowi.

Petugas memperbaiki jaringan listrik di Jalan Trans Sulawesi di Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, yang putus akibat gempa dan tsunami, Sabtu (6/10/2018). Jaringan listrik di beberapa wilayah di Kota Palu sudah mulai menyala.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas memperbaiki jaringan listrik di Jalan Trans Sulawesi di Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, yang putus akibat gempa dan tsunami, Sabtu (6/10/2018). Jaringan listrik di beberapa wilayah di Kota Palu sudah mulai menyala.
"Bahwa masih ada kekurangan, iya saya akui. Karena keadaannya enggak pada posisi ideal dan normal untuk menyelesaikan masalah itu. Makanya kan kita terjunkan semua mulai dari TNI, Polri, BNPB, semuanya," lanjut dia.

Diberitakan, sebanyak 10.679 warga terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mengalami luka berat. Mereka sebagian besar terluka lantaran tertimpa reruntuhan bangunan, terkena timbunan tanah atau lumpur, dan lainnya.

Baca juga: Menteri Yohana Imbau Masyarakat Tak Adopsi Anak-anak Palu

Para korban tersebut dilayani di 15 rumah sakit, terdiri dari 12 rumah sakit di Kota Palu, 2 rumah sakit di Donggala, dan 1 rumah sakit di Sigi. Selain itu, 50 unit puskesmas juga difungsikan untuk pelayanan kesehatan korban.

Jumlah tersebut terdiri dari 13 Puskesmas di Palu, 19 Puskesmas di Donggala, dan 18 Puskesmas di Sigi.

Sementara untuk pelayanan obat-obatan, difungsikan 11 apotek setempat, yaitu 8 apotek di Palu, dan 3 apotek di Sigi.

Kompas TV Pangdam IV Diponegoro siap mengirimkan personelnya kalau dibutuhkan untuk membantu bencana di Palu dan Donggala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com