"Pasokan BBM sudah baik, (jangkauan) listrik sudah di atas 70 persen. Kecepatan itulah yang harus kita apresiasi kepada yang mengerjakan di lapangan," ujar Jokowi saat dijumpai di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Sebab, pekerjaan para petugas di lapangan tersebut tidak mudah. Bahkan gara-gara keterbatasan kondisi, tak jarang perbaikan dilakukan tidak menggunakan alat-alat yang semestinya.
"Mengoperasikan tiang listrik yang roboh, membetulkan kabel-kabel terputus. Kerja berat tanpa peralatan yang memadai, karena memang dikerjakan manual ya," kata dia.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak tidak terlalu mendesak supaya daerah bencana kembali pulih seperti biasa.
"Dampak bencana seperti ini memerlukan waktu untuk normal kembali. Jangan sampai banyak yang berkomentar tapi enggak ngerti di lapangannya," ujar Jokowi.
Diberitakan, sebanyak 10.679 warga terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mengalami luka berat. Mereka sebagian besar terluka lantaran tertimpa reruntuhan bangunan, terkena timbunan tanah atau lumpur, dan lainnya.
Para korban tersebut dilayani di 15 rumah sakit, terdiri dari 12 rumah sakit di Kota Palu, 2 rumah sakit di Donggala, dan 1 rumah sakit di Sigi. Selain itu, 50 unit puskesmas juga difungsikan untuk pelayanan kesehatan korban.
Jumlah tersebut terdiri dari 13 Puskesmas di Palu, 19 Puskesmas di Donggala, dan 18 Puskesmas di Sigi.
Sementara untuk pelayanan obat-obatan, difungsikan 11 apotek setempat, yaitu 8 apotek di Palu, dan 3 apotek di Sigi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/10/16134171/presiden-apresiasi-petugas-lapangan-di-daerah-terdampak-bencana-sulteng