Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Sesalkan Anggaran Penanggulangan Bencana yang Terus Turun

Kompas.com - 03/10/2018, 17:37 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, anggaran penanggulangan bencana tiap tahun terus menurun.

Beberapa tahun lalu, anggaran penanganan bencana pernah mencapai Rp 2 triliun, tetapi, tahun ini hanya sebesar Rp 700 miliar.

Anggaran tersebut diusulkan BNPB dan disetujui DPR dan Pemerintah.

"Persetujuan tentang anggaran melalui DPR dan pemerintah. Kalau BNPB sudah mengajukan (anggaran) jauh-jauh hari, namun dalam praktiknya setiap tahun justru mengalami penurunan," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Pemerintah Rancang Dana Khusus Bencana Alam di APBN 2019

Sutopo mengatakan, dengan anggaran yang semakin kecil berakibat pada kemampuan mitigasi bencana yang kian menurun.

"Kemampuan kita untuk memitigasi, baik untuk mitigasi struktural yang terkait dengan alat-alat maupun menyiapkan masyarakat yang siap menghadapi bencana tadi semakin berkurang," ujar Sutopo.

Selain penurunan anggaran, Sutopo mengatakan, pada perjalanannya anggaran tersebut kerap mengalami pemotongan.

Padahal, bencana adalah sesuatu yang pasti terjadi dan penanganannya harus dijadikan prioritas. Meski tak bisa diprediksi, namun harus ada persiapan mitigasi. Dan dalam persiapan maupun penanganan, dibutuhkan anggaran yang mencukupi.

"Bahwa penanggulangan bencana harus menjadi prioritas. Kalau tidak ditempatkan sebagai priotitas, ya bencana itu keniscayaan, bencana itu pasti terjadi, yang akhirnya menimbulkan korban jiwa," ujar Sutopo.

"Kita harus siap menyiapkan, menghadapi bencana yang nanti akan datang," lanjutnya.

Baca juga: Pimpinan Komisi VIII Dukung Pemerintah soal Dana Khusus Bencana Alam

Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,4 melanda sejumlah kawasan Sulawesi Tengah, Jumat (28/10/2018) pukul 17.02.

Akibat gempa tersebut, BNPB mencatat, hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00, ada 1.407 orang meninggal dunia dan 2.459 orang luka berat.

Selain itu, dilaporkan sebanyak 113 orang hilang, 152 orang tertimbun, dan 65.733 rumah rusak berat. Selain itu, tercatat 70.821 warga yang terdampak gempa dan tsunami mengungsi di 141 titik.

Kompas TV Selain itu, sebanyak 2.549 orang luka berat. Mereka tengah dirawat di rumah sakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com