Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Sandi Dukung Pemerintah Tangani Situasi Pasca-gempa di Sulteng

Kompas.com - 01/10/2018, 21:46 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan kampanye di Sulawesi Tengah dan di sejumlah daerah terkait bencana gempa bumi yang melanda Kota Palu serta Kabupaten Donggala pada Jumat (1/10/2018).

Ia menyatakan siap untuk membantu pemerintah dalam menangani situasi pasca-gempa di Palu dan Donggala.

"Kami menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada rakyat Indonesia. Ini adalah masalah bangsa jadi kami sepenuhnya mendukung setiap langkah pemerintah. Kami nyatakan siap membantu dalam kapasitas terbatas kami," ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Data Sementara, 2.790 Rumah Rusak akibat Gempa Palu

Ketua Umum Partai Gerindra itu telah memerintahkan para petinggi Partai Gerindra dan sayap organisasi partai untuk menghimpun bantuan.

Selain itu, kata Prabowo, pihaknya akan menginventarisasi relawan yang berasal dari sayap organisasi partai untuk membantu proses evakuasi di kawasan yang terdampak gempa.

Ia juga menyatakan kesiapannya mengirim tim dokter, medis dan relawan apabila diminta untuk membantu aparat pemerintah di Sulawesi Tenggara.

"Kami tak ingin mengganggu pelaksanaan (pengiriman) bantuan. Kami paham ini harus di bawah satu komando, satu koordinasi. Saya dan Pak Sandiaga Uno siap dipanggil oleh pemerintah seandainya pemerintah ingin menggunakan beberapa resources yang ada pada kami," kata Prabowo.

Pada kesempatan yang sama, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, penanganan pasca-gempa di Sulawesi Tengah harus dilakukan secara bergotong-royong oleh seluruh elemen bangsa.

Ia menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah jika dibutuhkan dan meninggalkan urusan politik untuk sementara.

"Komitmen kami ini saatnya bangsa bergotong-royong di Sulawesi Tengah. Keadaan di sana memerlukan bantuan dari semua elemen. Ini sangat tepat bergotong-royong. Ini merupakan satu kesempatan untuk meninggalkan politic as usual sementara," kata Sandiaga.

Baca juga: Napi Keluar Lapas di Palu dan Donggala Diberi Waktu 1 Pekan

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang disusul tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) sore. Data jumlah korban jiwa dan kerusakan akibat bencana tersebut terus bertambah.

Hingga pukul 13.00 senin ini, tercatat 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.

Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu. Sementara data jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, belum bisa disampaikan

Kompas TV Sedikitnya 10 negara telah siap membantu Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com