Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Ribuan Warga Palu Penuhi Bandara Minta Dievakuasi Naik Hercules

Kompas.com - 01/10/2018, 20:41 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendapatkan laporan ribuan warga Palu datang ke Mutiara Sis Al Jufri, Palu pada Senin (1/10/2018) pagi.

Ribuan warga itu meminta naik ke pesawat hercules milik TNI untuk dievakuasi keluar dari Kota Palu pasca-gempa bumi 7,4 magnitudo dan tsunami pada pekan lalu.

"Jumlahnya besar ya antara yang ingin ikut dengan pesawatnya sangat tidak seimbang. Walaupun kami sudah dipersilakan teratur," ujar Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Jumat (1/9/2018).

Baca juga: Kemensos Siagakan 6 Mobil Dapur Umum di 5 Lokasi Gempa di Palu

Menteri Koordinator Polhukam memimpin rombongan pejabat terbang ke Palu, Sulawesi Tengah, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Menteri Koordinator Polhukam memimpin rombongan pejabat terbang ke Palu, Sulawesi Tengah, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
"Tetapi makin lama makin banyak karena dari mulut ke mulut 'Ada penerbangan gratis dari TNI AU'. Nah banyaklah datang ke bandara. Kelihatannya memang jadi rusuh tetapi tadi sudah dapat dijelaskan," lanjut dia.

Wiranto sempat melihat warga yang datang ke bandara saat mengunjungi Palu beberapa hari lalu. Ia mengatakan, warga yang datang ke bandara kebanyakan masyarakat pendatang.

Mereka trauma pasca musibah gempa dan tsunami sehingga ingin meninggalkan Kota Palu. Lantaran belum ada penerbangan komersial, akhirnya mereka datang ke bandara ingin naik hercules.

Padahal, pesawat hercules digunakan untuk mengangkut bahan makanan, personel, dan kebutuhan lainnya dari Jakarta, Makassar, dan Balikpapan.

Baca juga: 5 Tsunami Paling Mematikan Abad Ini

TNI akhirnya memberikan izin warga untuk naik ke hercules karena jumlahnya yang sangat banyak di bandara.

Akan tetapi, tak semua warga yang bisa diangkut, TNI hanya memprioritaskan warga yang sakit untuk naik ke pesawat.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan ribuan warga berkumpul di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu sehingga sempat mengganggu operasional pesawat hercules milik TNI.

Panglima mengungkapkan, ribuan warga itu ingin keluar dari Palu dengan naik ke pesawat hercules yang ada di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

"Iya itu mau naik hercules ada 3.000-5.000 orang tapi sudah beres (masalahnya), hercules sudah bisa terbang," ujar Panglima TNI.

.

.

USGS (DIOLAH), LAKSONO HARI W Gempa di Indonesia pada 1968-September 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com