Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Survei LSI, Demokrat Pastikan Solid Dukung Prabowo-Sandi

Kompas.com - 28/09/2018, 12:57 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membantah hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut partainya tak solid mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Saya justru mempertanyakan itu survei atau analisis. Kalau survei, saya percaya itu salah. Apa barometer yang dia gunakan kalau kami tidak militan?" kata Ferdinand kepada Kompas.com, Jumat (28/9/2018).

Ferdinand menegaskan, Partai Demokrat belakangan terus melakukan konsolidasi ke setiap daerah.

Baca juga: Survei LSI: Pendukung Gerindra Paling Militan Dukung Prabowo-Sandi, Demokrat di Posisi Buncit

Konsolidasi dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Partai Demokrat untuk pemenangan pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono.

Hasilnya, hampir seluruh kader solid mendukung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendatang.

"Jadi kalau Demokrat disebut setengah hati (mendukung Prabowo-Sandi), itu hanya analisis yang menghubungkan dengan beberapa peristiwa tapi bukan hasil survei. Saya tidak yakin ada survei yang bisa mengukur itu," kata Ferdinand.

Baca juga: Survei Indikator: 53 Persen Pendukung Demokrat Pilih Jokowi-Maruf Amin

Ferdinand menduga survei LSI hanya berupaya melakukan propaganda dan membentuk opini di publik seolah koalisi Prabowo-Sandi tak solid.

"LSI itu patut diduga propaganda opini yang dilakukan kekuasaan untuk membentuk image koalisi Prabowo tidak utuh. Saya nyatakan partai Demokrat all out bekerja keras memenangkan capres Prabowo dan partai secara bersama-sama," kata dia.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai militansi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasar pendukung partai politik, Kamis (27/9/2018) kemarin.

Baca juga: Demokrat: Jokowi-Prabowo yang Kompetisi, tapi yang Digebukin Pak SBY Terus

Hasilnya, dari seluruh parpol pengusung Prabowo-Sandiaga, Demokrat menjadi parpol yang paling tidak solid.

Sebanyak 49,4 persen pendukung Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandiaga, sementara 33,3 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com