JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan pencermatan dan pembersihan data pemilih ganda Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Nantinya, hasil dari pembersihan itu akan disampaikan melalui rapat pleno perbaikan DPT pada 16 September 2018.
KPU yakin, dalam rapat pleno tersebut DPT Pemilu 2019 telah bersih dari data pemilih ganda.
"Insha Allah selesai, sudah hampir semuanya (dilakukan pembersihan)," kata Komisioner KPU Viryan Azis di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Oleh karena optimis DPT bersih dari data pemilih ganda dengan tepat waktu, KPU mengaku tidak menyiapkan waktu tambahan untuk perbaikan.
Baca juga: KPU: DPT Ganda Kurang dari Tiga Juta
"Sampai hari ini kita tidak ada berpikir ke arah itu (tambahan waktu perbaikan), karena kita ingin menyelesaikan kegiatan (pembersihan data pemilih ganda) ini," ujar Viryan.
Viryan optimistis, lantaran hingga saat ini KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih terus melakukan pencermatan dan pembersihan DPT dari data pemilih ganda.
Pembersihan itu dimulai dari tingkat kabupaten/kota, dilanjutkan ke level provinsi, hingga nantinya akan diproses di pusat.
"Idealnya sudah tidak ada lagi, karena pencermatannya dilakukan bersama-sama," tutur Viryan.
Baca juga: Ditelusuri Ulang, DPT Pemilu 2019 di Jombang Berkurang 1.519 Orang
Data pemilih ganda pertama kali diungkap oleh kubu bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Kala itu, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya menemukan 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) milik KPU.
Oleh karenanya, mereka meminta KPU menunda penetapan DPT hingga bersih dari pemilih ganda.
Meski hal itu diakomodasi KPU dengan adanya waktu perbaikan, tetapi, KPU membantah jumlah data pemilih ganda mencapai 25 juta.
Viryan optimis, data pemilih ganda tak sampai 2 persen dari total DPT sebanyak 187 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.