Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita soal Pembuatan Kapal Penyeberangan Terbesar di Danau Toba

Kompas.com - 04/09/2018, 16:18 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal penyeberangan besar pertama di Danau Toba, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak, dibuat oleh PT Dok Bahari Nusantara. Galangan kapal ini berlokasi di Kota Cirebon, Jawa Barat.

Komisaris Utama PT Dok Bahari Nusantara, Sudiding Irsyad mengatakan, kapal ini terbuat dari baja marine grade A dan bersertifikat Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Sebelumnya, perusahaan ini juga pernah membuat kapal sejenis untuk proyek Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yaitu KMP Bamega Jaya 300 GT. Kapal itu beroperasi di Kalimantan Selatan, tepatnya lintas Pulau Timur Laut-Sebuku.

Pria yang akrab disapa Didi itu mengatakan, pembuatan komponen KMP Ihan Batak sepenuhnya dilakukan di Cirebon.

Setelah suatu bagian komponen jadi, komponen akan dikirim ke Danau Toba menggunakan truk kontainer. Sesampainya di Danau Toba, potongan-potongan komponen tersebut kemudian dirakit.

"(Banyaknya) 60 truk. Biaya per kilonya Rp 2.200," kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).

Baca juga: KMP Ihan Batak, Kapal Penyeberangan Besar Pertama di Danau Toba

Saat ini, proses pembuatan KMP Ihan Batak telah mencapai tahap finishing, sehingga proses pembuatan seluruhnya dilaksanakan di Danau Toba.

Didi menambahkan, walaupun kontrak proyek berakhir November 2018, ia mengusahakan agar proses serah terima dapat dilakukan akhir Oktober.

"Jadi lebih cepat satu bulan," ujar Didi.

Proses pembuatan Kapal Ihan Batak.PT. Dok Bahari Nusantara Proses pembuatan Kapal Ihan Batak.

Tingkat kesukaran

Pembuatan kapal ini sepenuhnya dilakukan oleh orang Indonesia. Totalnya sekitar 130 pekerja.

"Sekitar 60 orang di Danau Toba. Di Cirebon 70 orang," kata Didi.

Didi mengatakan, perbedaan KMP Bamega Jaya dan KMP Ihan Batak terletak pada alat navigasi dan komunikasinya.

"Karena satu di laut, satu di danau," ujarnya.

Walaupun fasilitas antara KMP Bamega Jaya sama dengan KMP Ihan Batak, namun dari segi kapasitas muatan penumpang dan kendaraan, KMP Ihan Batak dapat mengangkut lebih banyak dibanding KMP Bamega Jaya.

Baca juga: Akhir 2018, 4 Kapal Ro-Ro Segera Beroperasi di Danau Toba

Tantangan Pembuatan Kapal

Didi menceritakan, terbatasnya fasilitas seperti alat berat dan listrik di kawasan Danau Toba menjadi tantangan tersendiri dalam pembuatan KMP Ihan Batak.

Selain itu, tidak adanya galangan kapal juga membuat perusahaan menyiapkan jauh hari sebelum komponen dari Cirebon dikirimkan ke Danau Toba untuk dirakit.

"Kalau lahan kami sewa ke sama penduduk di sana. Setelah sewa kami ratakan. Untuk listrik kami siapkan genset dulu sambil menunggu PLN masuk," kata Didi.

Saat ini, PT Dok Bahari Nusantara tengah membuat proyek kapal milik Kemenhub dengan ukuran lebih besar, yakni 600 GT.

Kompas TV Data korban hilang masih simpang siur dikarenakan tidak adanya manifes penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com