JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi melepas peserta Kirab Pemuda 2018. Imam meminta agar peserta Kirab Pemuda menjadi juru bicara pemerintah untuk menyebarkan pesan positif ke masyarakat.
Pelepasan ini ditandai dengan adanya Apel Pengukuhan dan Pelepasan, di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Minggu (2/9/2018).
Dalam upacara ini, seluruh peserta yang berjumlah 88 orang berbaris rapi. Mereka menjalankan apel bersama 10 pendamping.
Mereka akan mengadakan napak tilas selama 73 hari, sesuai dengan usia negara ini, dengan semangat sebagaimana tagar yang akan diviralkan #BeraniBersatu dan #BerbaktiUntukNegeri.
Baca juga: Peserta Kirab Pemuda 2018 Ditempa di Cibubur
"Mereka ini menjadi juru bicara pemerintah selama 73 hari. Bagaimana mengampanyekan perang melawan narkoba, korupsi, radikalisme, terorisme," ujar Imam dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/9/2018).
Imam mengatakan, Kirab Pemuda diharapkan mampu menjadi program yang menyentuh langsung di tingkat bawah dan bisa menyebarkan virus persatuan dan patriotisme kepada para pemuda. Hal ini selaras dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Tujuan Kirab lainnya, adalah untuk mempromosikan kreativitas untuk memberdayakan potensi pemuda, dan mendorong optimalisasi potensi daerah melalui peran pemuda.
"Merekalah nanti yang terus membumikan Pancasila, sehingga setiap saat tentu harus kita pantau sejauh mana efeknya ditengah-tengah masyarakat. Pemuda ini adalah corong perubahan dan corong optimisme bagi masa depan Indonesia," tambah politisi PKB ini.
Peserta kirab nantinya akan melalui 34 provinsi dan 100 kabupaten/kota, dibagi menjadi dua zona. Zona I, berangkat dari Provinsi NAD, lanjut Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Banten, dan DKI Jakarta.
Baca juga: Kemenpora Gelar Kirab Pemuda 2018
Zona II, mulai dari Provinsi Papua, bersambung ke Pabar, Maluku, Malut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultenggara, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, dan Bali.
Zona I dimulai tanggal 5 September dari Sabang dan Zona II dari Merauke pada tanggal 7 September. Setelah selesai, peserta kirab dari kedua zona akan bertemu kembali tanggal 15 November 2018 di Jakarta.
"Kami harapkan Kirab Pemuda 2018 lebih baik, lebih produktif, lebih berdampak luas kepada anak muda di tanah air dan mereka tidak lagi ditempatkan di hotel-hotel tapi di kampung-kampung rumah penduduk agar mereka bisa berbaur dan beradptasi sekaligus menjadi keluarga baru dari penduduk setempat," kata Imam.