Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Bhayangkara Polri Resmi Jadi Rumah Sakit Rujukan bagi Presiden dan Menteri

Kompas.com - 31/08/2018, 17:07 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meresmikan Gedung Promoter di Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto (Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (31/8/2018).

Hal itu menandai Rumah Sakit Polri tersebut telah menjadi rumah sakit rujukan bagi kepala negara, menteri, dan petinggi pemerintahan lainnya, setelah RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Dibangunnya Gedung Promoter merupakan perwujudan dari salah satu tugas Rumah Sakit Polri menjadi rumah sakit rujukan pembantu untuk perawatan presiden, kemudian wakil presiden, pejabat negara dan lain-lain," ujar Tito dalam sambutannya.

Ia mengatakan layanan yang diberikan rumah sakit ini sudah semakin bervariasi dan lebih modern.

Perawatan-perawatan seperti MRI dan pemasangan ring jantung sudah dapat dilakukan di sini.

Gedung yang baru diresmikan terdiri dari 7 lantai, dengan luas bangunan mencapai 5.365 meter persegi. Lantai pertama berupa basement sebagai tempat parkir.

Lantai kedua berfungsi sebagai tempat pemeriksaan kesehatan (medical check up). Ruangan di lantai 3 hingga 6 merupakan kamar perawatan.

Untuk lantai 3 dan 4, dialokasikan untuk tamu VIP dengan total 28 tempat tidur. Sementara, terdapat 12 ruang perawatan di lantai 5 yang ditujukan bagi tamu VVIP.

Lantai 6 dikhususkan untuk presiden, pejabat negara, dan tamu negara. Sebanyak empat ruang perawatan yang disediakan, dilengkapi dengan ruang operasi khusus serta ICU khusus. Lantai teratas merupakan tempat landasan helikopter (helipad).

Tito pun menyampaikan apresiasinya kepada pihak terkait yang dapat mewujudkan pembangunan tersebut.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pak Kapusdokkes (Kepala Pusat Kedokteran Kepolisian) Polri Brigjen dr Arthur Tampi, kemudian Pak Didi (Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Didi Agus Mintadi), dan semua staf yang telah berkerja keras untuk mewujudkan ini secara mandiri," ujarnya.

"Saya juga banyak mendapat informasi senior para purnawirawan dilayani dengan baik, dihormati, ini nanti harus dilanjutkan," tuturnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com