Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Bakal Tanggalkan Jabatan Rais Aam PBNU

Kompas.com - 30/08/2018, 22:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin bakal melepas jabatannya sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) lantaran akan maju sebagai pendamping Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Ma'ruf mengatakan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di PBNU mengharuskan ia melepas jabatan Rais Aam begitu mendaftar sebagai cawapres.

Nantinya, jabatan Rais Aam yang diembannya akan diberikan kepada Wakil Rais Aam yang kini dijabat KH Miftahul Akhyar.

"Ya, saya kira di NU ada aturan ada AD/ART yang sudah sebut dan sudah ditetapkan baru saya harus menyerahkan tugas Rais Aam kepada Wakil Rais Aam sebagai pejabat Rais Aam," kata Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Din Syamsuddin Tolak Tawaran Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Maruf

Saat ditanya bagaimana mekanisme penyerahan jabatan Rais Aam kepada Wakil Rais Aam, Ma'ruf menjawab, ada mekanisme yang telah mengatur hal itu dalam AD/ART NU.

"Saya kira ada mekanismenya, kami akan tempuh itu. Sesuai ada mekanismenya," lanjut Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin Nonaktif sebagai Ketua Umum MUI

Hal senada disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Ia mengatakan, jabatan Rais Aam akan dibicarakan setelah Ma'ruf resmi ditetapkan sebagai cawapres oleh KPU.

"Kalau sudah jadi cawapres baru diomongin. Ini kan baru bakal cawapres, tunggu tanggal 23 (September)," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com