LOMBOK, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan, bantuan untuk korban gempa Lombok sudah menyentuh berbagai desa, termasuk Desa Jeringo, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
Sebelumnya viral di media sosial, Kepala Desa Jeringo Sahril mempertanyakan sikap pemerintah yang tak datang memberi perhatian masyarakat desanya pasca gempa.
Padahal 93 persen bangunan di desa tersebut rusak berat akibat gempa bumi yang terjadi.
"Dari peristiwa gempa kemarin bukan berarti Desa Jeringo tidak disentuh," ujar Kapolri membantah kabar yang beredar saat berkunjung ke Desa Jeringo, Jumat (24/8/2018).
Baca juga: TNI Kekurangan Alat Berat untuk Bersihkan Puing Bangunan di Lombok
Kapolri mengatakan, anggota TNI-Polri sudah datang ke Desa Jeringo pascagempa bermagnitudo 7 pada 29 Juli 2018 lalu. Bantuan yang diberikan yakni evakuasi korban yang terkena reruntuhan bangunan.
Bantuan tersebut merupakan bantuan dalam kondisi tanggap darurat bencana yang memprioritaskan evakuasi korban gempa bumi Lombok. Setelah itu barulah menyusul bantuan lainnya seperti tenda dan makanan.
"Dalam masa tanggap darurat ada evakuasi korban luka kemudian bantuan awal makanan lengkap. Cuma seiring tanggung jawab beliau (Sahril) sebagai kepala desa untuk rekonstruksi yang paling utama," kata Tito.
Baca juga: Pemerintah Gandeng BUMN Rekonstruksi Fasilitas Umum di Lombok
Sementara itu, Sahril yang ada di samping Tito membenarkan bahwa bantuan dari TNI-Polri sudah datang ke Desa Jeringo pasca gempa. Ia bahkan memberikan apresiasi kepada TNI-Porli yang datang memberi bantuan tanpa diminta.
Sahril mengatakan, ungkapan kekecewaannya dalam video yang viral di media sosial ditujukan untuk pemerintah, terutama pemerintah daerah yang tak datang mendata korban di desanya.
Perhatian pemerintah daerah kata dia mulai terlihat setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani datang langsung ke Desa Jeringo belum lama ini.