Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tim Kampanye Jokowi, PSI Ingin Diberi Tugas Gaet Pemilih Milenial

Kompas.com - 11/08/2018, 15:16 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengusulkan kader partainya masuk dalam tim kampanye pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Salah satu direktorat dalam tim kampanye tersebut adalah direktorat pemenanganan untuk milenial dan pemilih pemula.

"Kami akan mengusulkan kader-kader terbaik PSI untuk mengisi direktorat. Jadi ada 10 direktorat, salah satunya direktorat pemenangan untuk milenial dan pemilih pemula," ujar saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8/2018).

Baca juga: Cerita di Balik Kemeja Putih Jokowi Bersablon Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata

Menurut Toni, kader PSI dapat berkontribusi dalam merumuskan strategi pemenangan, terutama dalam menggaet suara pemilih pemula dan milenial.

Ia memastikan, kadernya mampu berkontribusi secara maksimal dalam tim kampanye pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saya kira nanti kami akan berusaha semaksimal mungkin, akan kami kontribusikan kader terbaik PSI, untuk merumuskan strategi memenangkan hati milennials agar Pak Jokowi kembali terpilih," kata Toni.

Baca juga: JK Bicara soal Tikungan Akhir Cawapres Jokowi

Dijadwalkan sembilan sekjen partai politik pendukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan bertemu di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, sore ini.

Dalam pertemuan tersebut tim kesekjenanan akan membahas tim kampanye nasional.

Menurut Toni, tim kampanye akan diisi oleh perwakilan dari seluruh partai pendukung.

Baca juga: PSI dan Partai Perindo Dicoret dari Berkas Pencalonan Jokowi-Maruf

Tim Kesekjenan akan menentukan anggota tim kampanye berdasarkan faktor kapabilitas dan akseptabilitas.

"Nanti akan sepakati itu (tim kampanye) akan diisi secara inklusif, secara proporsional dan tentu juga melihat aspek meritokrasi atau melihat kapabilitas dan akseptabilitas orang-orang yang akan mengisi posisi itu," ujar Toni.

Kompas TV Joko Widodo kembali memberikan alasannya memilih Ma'ruf Amin menjadi pasangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com