JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengaku tak tahu Mahfud MD menunggu di restoran di seberang tempat pertemuan 9 parpol pendukung Jokowi, Kamis (9/8/2018) kemarin.
Seandainya tahu, Romi memastikan parpol pendukung akan mengajak Mahfud untuk ikut bergabung.
"Saya nggak tahu. Jujur saya nggak tahu, kalau kita tahu kehadiran beliau, tentu kita ajak bergabung," kata Romi usai mendampingi Jokowi-Ma'ruf mendaftar capres-cawapres, di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).
Baca juga: Maruf Amin Tegaskan Tak Berebut Kursi Cawapres dengan Mahfud MD
Romi mengatakan, nama Mahfud menguat sebagai cawapres Jokowi karena persepsi warganet. Namun, parpol pendukung dan Jokowi punya banyak pertimbangan untuk memutuskan nama cawapres.
Menurut Romi, pertimbangan nama cawapres bukan hanya soal pendapat masyarakat dan elektabilitas, tetapi seluruh aspek.
"Yang paling penting tentunya akseptabilitas. Penerimaan presiden dan juga partai pengusung," terangnya.
Baca juga: Mahfud MD: Kita Harus Mengutamakan Keselamatan Negara
Sementara itu, Romi menyebut, keputusan Jokowi untuk memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres lantaran Ma'ruf punya rekam jejak karir yang matang.
"Beliau dikenal cukup sangat toleran dan merendam ujaran kebencian," tutur Romi.
"Dan kalau kita lihat perjalanan karir dan aktivitas Ma'ruf Amin sangat luas dan malang melintang sejak reformasi," imbuhnya.