Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Ingin Bangun Ekonomi Keumatan sebagai Arus Baru Perekonomian

Kompas.com - 09/08/2018, 21:28 WIB
Abba Gabrillin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin berencana membangun suatu arus baru dalam sistem perekonomian di Indonesia. Ma'ruf menyebutnya sebagai sistem ekonomi keumatan.

Hal itu dikatakan Ma'ruf setelah namanya diumumkan sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.

"Arus lama itu membentuk konglomerat. Yang ini arus baru, tapi bukan untuk melemahkan yang kuat, tapi bagaimana menguatkan yang lemah," kata Ma'ruf dalam jumpa pers di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).

Menurut Ma'ruf, sistem ekonomi model ini lebih mengedepankan program redistribusi aset dan kemitraan. Ia berharap, para konglomerat lebih banyak yang bermitra dengan usaha masyarakat.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Pemilihan Saya adalah Penghargaan Pak Jokowi untuk Ulama

Ini termasuk, menurut Ma'ruf, bermitra dengan koperasi masyarakat dan bahkan melibatkan pesantren.

Menurut Ma'ruf, pengusaha besar dilarang menguasai rantai ekonomi dari hulu sampai ke hilir. Dia mengatakan, masyarakat kecil dan menegah harus dilibatkan mulai dari produksi hingga distribusi.

"Jadi ada kemitraan antara yang kuat dan yang lemah," kata Ma'ruf Amin.

Kompas TV Joko Widodo dan Ma’ruf Amin deklarasikan diri menjadi pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com