JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, saat ini sebanyak 358 wisatawan berhasil dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno pada Senin (6/8/2018).
Para wisatawan yang berhasil dievakuasi tersebut terdiri dari 208 wisatawan asing dan 150 wisatawan domestik.
"Total yang sudah dievakuasi 358 orang terdiri dari 208 warga negara asing dan 150 warga negara Indonesia," ujar Sutopo saat memberikan keterangan pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Baca juga: BNPB Benarkan 7 Wisatawan Lokal Tewas di Gili Trawangan
Sutopo menuturkan, tim dari Badan SAR Nasional (Basarnas) telah melakukan lima tahap evakuasi pada Senin (6/8/2018) siang.
Proses evakuasi menggunakan kapal milik Basarnas, Kementerian Perhubungan, dan pihak swasta. Kementerian Perhubungan mengerahkan enam kapal untuk proses evakuasi.
Saat ini, kata Sutopo, masih ada 700 wisatawan asing maupun domestik yang masih berada di Gila Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
Baca juga: 1.000 Turis Asing dan Domestik Dievakuasi dari Gili Trawangan
"Kondisinya di sana, jumlah awal itu ada sekitar 1000 orang. kemudian ada 700-an yang belum dievakuasi. Tetapi ada tambahan karena pemilik, pengelola dan para pekerja resort atau hotel di sana juga ingin keluar dari tiga Gili," kata Sutopo.
Menurut Sutopo, proses evakuasi tak dapat dilakukan secara serentak sebab terkendala dua faktor.
Baca juga: Kemenhub: Operasional Penyeberangan Normal Pasca Gempa Lombok
Pertama, terbatasnya jumlah kapal yang dapat digunakan untuk evakuasi. Faktor kedua yakni air laut yang surut sehingga kapal besar tidak dapat merapat ke area pelabuhan.
"Itulah yang menyebabkan kapal bersandar di laut lepas kemudian menggunakan perahu karet untuk menjemput para wisatawan," tutur Sutopo.