Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DMI Mengaku Tak Punya Kewenangan Larang Kampanye di Masjid

Kompas.com - 03/08/2018, 15:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin menyatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melarang kampanye politik di dalam masjid.

Hal ini sejalan dengan semakin dekatnya periode kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2019.

Syafruddin mengungkapkan, tugas DMI hanya mengurusi masjid dan tidak mengurusi orang.

"DMI hanya mengurusi orang yang beribadah, Anda jabarkan sendiri saja. Kami tidak punya kewenangan melawan atau mengatur," ujar Syafruddin kepada wartawan di Kantor Pusat DMI, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Dewan Masjid Larang Masjid jadi Tempat Kampanye

Meski demikian, Syafruddin mengakui bahwa masjid bukan saja berfungsi sebagai tempat beribadah. Masjid, kata Syafruddin, juga sangat bersentuhan dengan masalah keumatan.

"Tidak bisa dipisahkan antara masjid dan umat. Masjid tempat umat beribadah dan beraktivitas," tutur Syafruddin, yang juga menjabat Wakapolri.

Terkait kemungkinan adanya kampanye politik di dalam masjid, Syafruddin menuturkan, DMI tidak bisa mengontrol seluruh masjid yang ada di Indonesia lantaran sumber daya manusia yang kurang.

Baca juga: JK Ungkap Sulitnya Dewan Masjid Indonesia Ikut Cegah Paham Radikalisme

Meskipun demikian, masjid dikontrol oleh takmir dan pengurus.

Dengan demikian, takmir masjid diharapkan bisa mengontrol konten yang disyiarkan di dalam masjid. Masyarakat dan umat pun bisa melakukan hal serupa.

"Yang bisa mengontrol (masjid) itu takmir, marbut, pengurus. (Masjid) tidak bisa diurus pemerintah. Masyarakat yang membangun, masyarakat yang mengontrol," ucap Syafruddin.

Kompas TV Sebanyak 150 umat Nasrani menjaga ketat jalannya Salat Id di Masjid Raya Baitul Makmur, Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com