Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Games, Masyarakat Diminta Antisipasi Keramaian Bandara pada 3 September

Kompas.com - 02/08/2018, 14:47 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir meminta masyarakat untuk mengantisipasi keramaian jika bepergian melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 3 September 2018.

Sebab, bandara akan dipenuhi oleh peserta dan ofisial Asian Games 2018 yang akan pulang ke negaranya masing-masing.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, mohon maaf kalau mereka yang bepergian tanggal 3 September itu, mungkin terjadi kepenuhan di Terminal 2 dan 3," ujar Erick setelah konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (2/8/2018).

"Jadi kalau enggak perlu (pergi), enggak usah pergi dulu. Karena nanti bus-bus (untuk kontingen Asian Games 2018) masuk (ke bandara), memang kemacetan," kata dia.

Baca juga: Inasgoc Disebut Tetap Akan Gunakan Ballrom di JIExpo untuk Asian Games

Hari ini, Erick bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melakukan peninjauan terhadap Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka ingin melihat kesiapan bandara tersebut menerima kedatangan dan kepulangan kontingen Asian Games 2018.

Menurut Erick, Bandara Soekarno-Hatta telah siap menjadi perlintasan para atlet dan pendukung Asian Games 2018.

Baca juga: Selama Asian Games 2018, Pemerintah Juga Fokus Amankan Kawasan Wisata

Hanya saja, masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penumpukan saat puncak arus balik kontingen tersebut.

"Saya rasa untuk bandara Terminal 2 dan Terminal 3 oke, tapi tanggal 3 yang perlu kita antisipasi. Karena waktu kepulangan ini kan bersamaan ibarat kaya Lebaran, tetapi mungkin kita sudah pengalaman lebaran jadi Insya Allah bisa," ujar Erick, sambil bergurau dengan wartawan.

Pada Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, diprediksi terdapat 16.000 atlet dan ofisial yang akan melewati Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Indonesia.

Kompas TV Sosialisasi terkait perluasan sistem ganjil-genap jelang Asian Games, sudah berlangsung selama 1 bulan namun masih banyak kendaraan yang melakukan pelanggaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com