Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Biasanya Kalau Sudah Rapat, Iya, Iya, tapi di Luar Lupa Semua...

Kompas.com - 02/08/2018, 14:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta industri otomotif meningkatkan implementasi konsumsi biodiesel demi meningkatkan devisa negara.

"Ada satu inovasi di mana kita sebagai negara sangat membutuhkan, yakni implementasi dari biodiesel B20 sampai ke segala sektor, sampai ke kendaraan konsumen," ujar Jokowi dalam pidato pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2018).

Apabila permintaan tinggi, biodiesel B20 yang merupakan produksi lokal dapat digenjot semaksimal mungkin.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Presiden Jokowi Hadiri GIIAS 2018

Dengan demikian, ketergantungan akan bahan bakar fosil akan semakin berkurang. Anggaran negara akan semakin hemat lantaran mampu mengurangi pembelian bahan bakar dari luar negeri.

"Kalau kita bisa mengimplementasikan itu, negara itu bisa menghemat devisa sebesar 5,9 miliar dollar Amerika Serikat (per tahun). Hampir 6 miliar dollar AS. Dengan angka itu juga lebih dari sepertiga current account defisit terselesaikan," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kalau Hadir ke GIIAS, Bisa Lihat Model-model Baru...

"Proses ini akan saya ikuti terus. Karena biasanya kita kalau sudah rapat, iya iya saja. Tapi di luar lupa semua. Sekarang enggak. Saya akan ikuti terus," lanjut dia.

Presiden kemudian mencontohkan Brasil yang sudah mulai beralih ke biodiesel dengan bahan dasar tebu sejak sekitar tahun 1970.

Ia yakin Indonesia mampu beralih ke bahan bakar alternatif tersebut.

"Masak kita yang punya produksi sawit (bahan dasar biodiesel) sebesar jutaan ton tidak bisa menyelesaikan ini? Brasil sejak lama bisa mengimplementasikan 100 persen kendaraan bioethanol dari produk lokal tebunya," lanjut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com