Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

\Adnan Buyung Nasution hingga WS Rendra Terima Penghargaan Pejuang Kemanusiaan

Kompas.com - 01/08/2018, 16:56 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Penegak Konstitusi (KNPK) memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh-tokoh yang dinilai telah memperjuangkan nilai kemanusiaan.

Beberapa di antaranya seperti Sastrawan WS Rendra, mantan Jaksa Agung RI Baharuddin Lopa, Advokat Senior Adnan Buyung Nasution, Aktivis HAM Munir, dan Pakar Ekonomi Mubyarto.

Kemudian ada tokoh lainnya seperti Pakar Sosiologi Sajogyo, Mantan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Mulyana W Kusumah, Wartawan Senior Ahmad Taufik dan Aktivis Wiji Thukul.

Penghargaan itu diberikan oleh Ketua Presidium KNPK Muhaimin Iskandar kepada sejumlah perwakilan keluarga dari tokoh bersangkutan di gedung Joang 45, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Baca juga: Alasan Adnan Buyung Membela Koruptor hingga Terpidana Kasus Terorisme

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, tokoh-tokoh tersebut merupakan pejuang kemanusiaan yang harus selalu diingat dan diteladani. Selama ini, kata dia, masyarakat kehilangan motivasi dan inspirasi dalam meneladani perjuangan tokoh-tokoh tersebut.

"Mereka tokoh-tokoh yang dekat di hati rakyat, yang telah lama tidak dimunculkan. Sehingga rakyat dan kita semua kadang kehilangan motivasi dan inspirasi untuk meneladani perjuangan dan keberanian yang mereka pikul," kata dia.

"Mereka yang berdarah-darah memperjuangkan merah putih. Mereka idola yang tidak boleh kita lupakan," kata dia.

Sejumlah perwakilan keluarga mengapresiasi penghargaan ini. Salah satu putra Mubyarto, Adianto Hidayat tak menyangka masih banyak pihak yang mengapresiasi kiprah ayahnya.

Baca juga: Penyair Semarang dan Kendal Mengenang WS. Rendra

"Saya ingat bersama beliau makan bersama selalu sharing dengan apa yang didapat beliau bahwa perekonomian diselesaikan pada tanggung jawab sosial, solidaritas dan moral," kata Adianto.

Menurut dia, Mubyarto selalu menegaskan bahwa perekonomian harus bersifat adil dan proporsional terhadap semua kalangan.

"Tidak ada yang besar mengalahkan kecil, yang kuat mematikan yang lemah," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan istri sastrawan WS Rendra, Ken Zuraida. Ia mengapresiasi penghargaan ini. Dalam sambutannya, Ken teringat dengan potongan kalimat dari puisi yang ditulis Rendra.

Baca juga: Menelaah Bantuan Hukum Struktural, Warisan Perjuangan Adnan Buyung...

"Aku mendengar suara jerit hewan yang terluka. Ada orang memanah rembulan. Ada anak burung terjatuh dari sarangnya. Orang-orang harus dibangunkan. Kesaksian harus diberikan. Agar kehidupan bisa terjaga," kata Ken.

Sementara itu, putri Adnan Buyung Nasution, Pia Akbar Nasution mengatakan semua kontribusi ayahnya telah mendapatkan penghargaan dan kenangan manis bagi Indonesia. Ia berharap masyarakat memaafkan kesalahan dan meneladani kebaikan sang ayah.

"Semoga hal-hal yang buruk jadi pelajaran bagi kehidupan bernegara selanjutnya. Dan yang positif semoga bermanfaat bagi kehidupan bernegara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com